16 Juni 2013

FUNGSI KONSUMSI & FUNGSI TABUNGAN

KONSUMSI TABUNGAN DAN INVESTSI
a. Konsumsi
Konsumsi (Consumption) Merupakan kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan, maka kosumsi juga sering dartikan bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan konsumsi.
Jika dirumuskan
 Y = C.
 Y = Y (pendapatan)
 C = Consumption( konsumsi)
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ;pendapatan, komposisi keluarga, lingkungan, kepribadian, motivasi, sikap,budaya dan perkiraan masa depan.
b. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan digunakan untuk : Konsumsi dan Tabungan
Maka jika dirumuskan :
 Y = C + S
 Y = Yd (pendapatan)
 C = Consumption( konsumsi)
 S = Saving (tabunga)
Faktor yang mempengaruhi tabungan ; pendapatan, tingkat bunga, motif berjaga-jaga.
c. Investasi
Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan
Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi.
Investasi mempunyai dampak sangat besar terhadap bertambahnya pendapatan nasional.
Bila dirumuskan :
                Y = C + S    atau   Y = C + I
Sehingga  
                   I = S
  Y = Pendapatan
  C = (consumption/konsumsi)
  S = (saving / tabungan)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha untuk melakukan investasi :
1.      Tingkat bunga kredit
2.      Jumlah permintaan barang/jasa
3.      Perkembangan teknologi
4.       Pajak Perseroan (perusahaan)
5.      Biaya produksi
6.      Kebijakan investasi & stabilitas politik
Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat. Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan psychological Consumption membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Pendapat JM Keyness sebagai berikut :
1.      Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan  naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan
2.      Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
3.      Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
a. Fungsi konsumsi
Fungsi Konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional kedalam bentuk persamaan digunakan beberapa asumsi sebagai berikut :
a.       Jika Y = 0 masyarakat tetap akan melakukan pengeluaran konsumsi minimum (otonom)
b.      Pengeluaran konsumsi tergantung dari besar kecilnya pendapatan
c.       Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka konsumsi meningkat dengan jumlah yang lebih kecil dibanding kenaikan pendapatan.
d.      Proporsi kenaikan pendapatan yang akan dikonsumsi adalah tetap. Proporsi ini disebut “Marginal Propensity to Consume” (MPC)
 Berdasarkan asumsi persamaan linier pengeluaran konsumsi dirumuskan : 
                                        C = a +  bY
 Keterangan :
Y = Pendapatan (income)
C = Konsumsi
 a = Konstanta, besarnya konsumsi saat tidak ada pendapatan ( sama dengan nol) disebut konsumsi
       otonom.
 b = Tambahan melakukan konsumsi bila ada tambahan pendapatan, disebut hasrat konsumsi  
       marginal, merupakan perbandingan antara perubahan pengeluaran konsumsi dan perubahan   
       pendapatan.
                  APC C/Y   dan   MPC = ∆C/∆Y      
 Untuk menghitung besar ( a ) dirumuskan
                   a = (APC – MPC) Y
 Untuk menghitung ( b )  Secara matematis dirumuskan :
                 MPC ∆C/∆Y     
Dimana :
APC = Average Propencity to Consume
MPC = Marginal Propensity to Consume
Contoh :
 Pendapatan
( Y)
Konsumsi
( C )
MPC
APC
10,000
8,000
 -
          0.80
15,000
10,000
          0.40
          0.67
16,000
11,000
          1.00
          0.69
18,000
12,500
          0.75
          0.69
  
Contoh :
Bapak Budi  sebelum bekerja berarti pendapatan (Y) sama dengan 0, pengeluaran untuk konsumsinya Rp. 300.000,00, berarti a = Rp. 300.000,00, maka C = Rp. 300.000,00 (konsumsi untuk kebutuhan pokok). Ketika Pak Budi telah bekerja dengan pendapatan bersih Rp 1.800.000,00 sebulan, pengeluaran konsumsinya menjadi Rp. 1.200.000,00 sebulan (konsumsi tambahan Rp. 900.000,00) . Tentukan fungsi konsumsi Bapak Budi tersebut :
Jawab :
Diketahui :
   a = 300.000
C1 = 300.000     Y1 = 0
C2 = 1.200.000  Y2 = 1.800.000
Maka ∆C =  900.000 ( dari 300.000 menjadi 1.200.000)
Maka ∆Y = 1.800.000 ( dari 0 menjadi 1.800.000)
C = a + bY
C = 300.000 + (900.000/1.800.000) Y
     
C = 300.000 + 0,5Y
Jadi fungsi konsumsi Bapak Budi tersebut     C = 300.000 + 0,5 Y

b. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan menjelaskan antara tabungan dengan pendapatan diperoleh dari persamaan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi masyarakat ditambah dengan tabungan masyarakat. Jadi 
                                             
                                S = -a + ( 1 – b ) Y
  S = Y- C
 Y = C + S     
 Keterangan :
S = tabungan nasional
(1-b)=MPS (marginal Propensity Save) hasrat marginal menabung ), yaitu besarnya tambahan tabungan yang disebabkan oleh bertambahnya pendapatan.
(1-b) hasrat untuk menabung marjinal (MPS= marginal propensity to save )
Secara matematis MPS =
APS S/Y     dan     MPS ∆S/∆Y     

MPS = 1 - MPC, sebab MPC + MPS = 1
Karena (b) + (1-b) = 1 maka MPC + MPS = 1
c. Besarnya titik keseimbangan BEP atau break Even income (BEI)
Tingkat BEP adalah tingkat dimana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi.
 Y = C atau Y-C = 0
 Dirumuskan
 d. Hubungan antara MPC dengan MPS dinyatakan berikut :
 MPC +MPS = 1 atau MPC= 1-MPS atau MPS = 1 - MPC


Contoh :
Diketahui :
Pada Tahun  2010 tingkat pendapatan nasional Rp. 100 milyar, besarnya tingkat konsumsi Rp. 90 milyar.
sedangkan pada pada Tahun 2011 tingkat pendapatan nasional Rp. 125 milyar, besarnya tingkat  konsumsi Rp. 110 milyar.
Tentukan :
1. fungsi konsumsi
2. fungsi tabungan
3. Tingkat pendapatan BEP
4. Hubungan antara MPC dan MPS
5. Angka pengganda pendapatan
6. grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Jawab :
Mencari fungsi konsumsi
APC= C/Y = 90/100 = 0,90
MPC = b = ∆C/∆Y = 20/25 = 0,80
Maka besarnya a = (APC - MPC)Y
a = (0,90 - 0,80)100
a = 0,10 x 100
a = 10
Jadi fungsi konsumsinya C = a + bY adalah C = 10 + 0,8Y
2. Mencari fungsi tabungan
S = -a + (1-b) Y
S = -10 + (1-0,8)Y
S = -10 + 0,2 Y
3. Tingkat pendapatan BEP
Y = C
Y = 10 + 0,8 Y
0,2Y = 10
Y = 50
Jadi besarnya BEP = 50 milyar
4. Hubungan antara MPC dan MPS
MPC + MPS = 1
0,8 + 0,2 = 1 

Untuk format  Ms. Word  Download disini
Soal Latihan :
  1.  Amir ketika belum bekerja berarti pendapatan (Y) sama dengan 0, pengeluaran untuk konsumsinya Rp. 400.000,00, Ketika Budi telah bekerja dengan pendapatan bersih Rp 2.000.000,00 sebulan, pengeluaran konsumsinya menjadi Rp. 1.400.000,00 sebulan. Tentukan fungsi konsumsi Amir tersebut
  2. Pada tahun 2010 tingkat pendapatan 1000,- dan pada tahun 2011 tingkat pendapatan Rp. Rp.1.500,- sedangkan pada tahun 2010 tingkat konsumsi Rp.700,- dan pada tahun 2011 tingkat konsumsi menjadi Rp.1000. Cari fungsi konsumsinya serta gambar kurvanya.
  3. Diketahui jumlah konsumsi sebesar Rp. 500,- pada saat pendapatan sebesar Rp. 700,- dan konsumsi sebesar Rp. 650,-pada saat pendapatan sebesar Rp. 1.000,-. Tentukan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
  4. Jika diketahui fungsi Konsumsi  C = 400 + 0,2 Y, berpakah niali tabungan pada saat pendapat  Rp. 6000,-

0 komentar:

Posting Komentar