24 Juli 2013

JENIS-JENIS UKURAN NILAI SENTRAL

Salah satu tugas dari statistic adalah mencari suatu angka disekitar mana nilai-nilai dalam suatu distribusi memusat. Angka yang menjadi pusat sesuatu distribusi disebut “tendensi sentral”.

Ada tiga macam tendesi sentral, yang sangat penting untuk dibicarakan disini. Ketiga tendensi sentral itu adalah:
A. MEAN
Adalah angka rata-rata. Dari segi aritmetik, Mean adalah jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu.
Mean = X1 + X2 + X3 + … Xn-1 + Xn
Keterangan:
X1, X2 dan seterusnya adalah nilai-nilai individual
N = jumlah individu dalam distribusi
Σ dibaca  sigma  = jumlah
M  = Mean
M =  Σ X
           N

Contoh:
M = 15 + 10 + 20 / 3 =  45 / 3 =  15
1. MEAN yang ditimbang
Contoh : ada  4 orang berpenghasilan 10 rupiah
1 orang berpenghasilan 15 rupiah
1 orang berpenghasilan 20 rupiah, maka:
Penghasilan (X)
Frekuensi (f)
fX
20
15
10
1
1
4
20
15
40

N = 6
ΣfX = 75
M =  Σ fX       =  75 / 6 = 12,50
             N

2. MEAN dari distribusi bergolong
Rumusnya tida beda dengan distribusi tunggal, hanya saja nilai X disini tidak lagi mewakili nilai variabel individual, melainkan mewakili “titik tengah” interval kelas.
Contoh:
Interval nilai
Titik tengah (X)
f
fX
148 – 149
140 – 144
135 – 139
130 – 134
125 – 129
120 – 124
115 – 119
110 – 114
105 – 109
100 – 104
95 – 99
90 – 94
85 – 89
80 – 84
147
142
137
132
127
122
117
112
107
102
97
92
87
82
1
3
5
8
11
17
21
22
24
20
15
12
6
2
147
426
685
1056
1397
2074
2457
2464
2568
2040
1455
1104
522
164
Jumlah                                                                N = 167 ΣfX = 18559

M =  Σ fX      =  18559 /167 = 111,13
             N

3. MEAN dari distribusi bergolong dengan rumus terkaan
Istilah terkaan jangan diartikan raba-raba, sebab akhirnya kesalahan oleh terkaan itu dikoreksi kembali. Mean terkaan boleh juga disebut Mean Kerja, sebab Mean terkaan itu digunakan untuk pangkal bekerja.
Langkah-langkah untuk menghitung Mean dengan Mean terkaan  adalah sebagai berikut:
a.       Menerka sesuatu Mean Terkaan ini boleh semau kita
b.      Mencari deviasi nilai-nilai individual dari Mean terkaan itu. Deviasi-deviasi diatas mean terkaan diberi
          tanda plus, sedang dibawahnya diberi tanda minus
c.       Mengalikan deviasi tiap-tiap nilai itu dengan frekuensinya
d.      Menjumlahkan deviasi yang sudah dikalikan dengan frekuensi itu
e.       Mengisikan bahan-bahan yang sudah diperoleh itu kedalam rumus.
B. MEDIAN
Dapat dibatasi sebagai “ suatu nilai yang membatasi 50 persen frekuensi distribusi bagian bawah dengan 50 persen frekuensi distribusi bagian atas”.
Contoh:
Tabel Distribusi Penghasilan Fiktif Untuk Contoh Mencari Median
Individu
Penghasilan
1
2
3
4
5
6
7
Rp. 10
12
13
14
16
16
20

Medianya adalah  14, dimana individu nomor 4 membatasi separuh individu diatas dan separuh lagi dibawahnya.
1. Median Pada Distribusi Dengan Frekuensi Genap
Bilamana suatu distribusi mempunyai frekuensi genap, maka median dihitung secara kompromi, yaitu dengan membagi dua nilai-nilai variabel yang ada ditengah-tengah distribusi.
Misal : ada 4 orang, masing-masing punya tinggi badan 162, 162, 164 dan 166 cm,
Maka median tinggi badan empat orang itu adalah 163 (162 + 164 : 2 = 163 cm)
2. Mencari Median Dari Distribusi Bergolong
    Median = Bb +   1/2 N – cfb i
                                           fd
Keterangan:
Bb      :  batas bawah (nyata) dari interval yang mengandung median
cfb      :  frekuensi kumulatif (frekuensi meningkat) dibawah interval yang
             mengandung median
fd          : frekuensi dalam interval yang mengandung median
i          :  lebar interval
N       :  jumlah frekuensi dalam distribusi










C. MODE
Dapat dibatasi sebagai:
1.      Dalam distribusi tunggal ; nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi  dalam distribusi
2.      Dalam distribusi bergolong ; titik tengah interval kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam
         distribusi
Mode Dalam Distribusi Tunggal
Mode Dalam Distribusi Bergolong
KAPAN  PENGGUNAAN MEAN, MEDIAN, DAN MODE
1.      Waktu sangat terbatas, menggunakan mode
2.      Kejadian khusus yang membutuhkan mode
3.      Untuk perhitungan statistic selanjutnya, kita membutuhkan mean
4.      Adanya bahan-bahan yang hilang, Mean tidak dapat dihitung
5.      Distribusi sangat juling, melaporkan salah satu tendensi sentral member gambaran yang salah
6.      Dari segi stabilitas, Mean adalah tendensi sentral yang paling memuaskan

KESIMPULAN:
1. Mean biasanya dipilih orang sebagai pengukuran tendensi sentral, terutama bilamana distribusi mendekati
    normal, sebab Mean mempunyai stabilitas yang terbesar dan dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
    statistic selanjutnya
2. Median adalah nilai variabel yang ditengah-tengah dan biasanya dipandang paling tepat untuk
     menggambarkan tendensi sentral bila distribusi menunjukkan “keistimewaan”, seperti sangat juling,
     adanya bahan-bahan yang tidak lengkap, dan semacamnya
3.  Mode rupa-rupanya menjadi suatu alat yang paling sederhana untuk menaksir tendensi sentral dalam
     keadaan tergesa-gesa, atau bilamana orang mencari keadaan-keadaan yang istimewa (seperti mode
     ukuran sepatu, dan semacamnya).

0 komentar:

Posting Komentar