This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label MATERI TEORI EKONOMI MAKRO 1 (FUNGSI KONSUMSI & FUNGSI TABUNGAN). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MATERI TEORI EKONOMI MAKRO 1 (FUNGSI KONSUMSI & FUNGSI TABUNGAN). Tampilkan semua postingan

16 Juli 2013

FUNGSI KONSUMSI & FUNGSI TABUNGAN

Seorang ahli ilmu ekonomi JM. Keynes, mengatakan bahwa Pengeluaran seseorang untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya.
Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah. dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

Menurut JM. Keynes, pendatan suatu negara terdiri atas dua hal, yaitu : (1). Pendapatan Perseorangan ( Y=C+S) dan (2). Pendapatan Perusahaan (Y=C+I).
Karena pembahasan kita kali ini berkaitan dengan fungsi konsumsi dan tabungan, maka pokok bahasan kita kali berkaitan dengan pendapatan perseorangan (Y=C+S) dan kaitannya dengan fungsi konsumsi dan tabungan.
Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan
Perbandingan antara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposible (∆Yd) yang diperoleh disebut kecondongan mengkonsumsi marjinal (MPC = Marginal Propensity to Consume). Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd) yang diperoleh disebut kecondongan menabung marjinal (MPS = Marginal Propensity to Save).

untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus :
===> MPC = ∆C / ∆Y dan APC = C / Y
dan untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus :

===> MPC = ∆S / ∆Y dan APC = S / Y

Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian. Sedangkan fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
Persamaan antara hubungan itu adalah :
Fungsi Konsumsi  :  C = a + bY
Fungsi Tabungan   : S = -a + (1-b)Y
dimana :
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C = tingkat konsumsi
S = tingkat tabungan
Y = tingkat pendapatan nasional.

untuk lebih jelasnya tentang fungsi konsumsi dan tabungan, mari kita bahas soal-soal Olimpiade Sains Ekonomi yang ada kaitannya dengan fungsi konsumsi dan tabungan :

Soal pertama(Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009).
  • Sebelum bekerja pengeluaran Daniel sebesar Rp. 1.500.000,00 sebulan. setelah bekerja dengan penghasilan sebesar Rp. 5.000.000,00 pengeluarannya sebesar Rp. 4.500.000,00. Fungsi konsumsi Daniel adalah....
Pembahasan :
dik :
-  a = 1.500.000 (Konsumsi pada saat y=0)
-  ∆C = C1 - C0 = 4.500.000 - 1.500.000 = 3.000.000
-  Y   = Y1 - Y0 = 5.000.000
- ∆Y = 5.000.000 - 0 = 5.000.000
dit : Fungsi Konsumsi ?
jawab :
Fungsi konsumsi dinyatakan dengan :
C = a + bY atau C  a + mpcY
pada soal diatas sudah diketahui nilai a, Y, ∆Y, dan ∆C, jadi langkah selanjutnya kita mencari MPC
MPC = ∆C / ∆Y
MPC = 3.000.000 / 5.000.000 = 3/6
MPC = 0,6
setelah MPC kita ketahui, maka fungsi konsumsi untuk Daniel dapat kita tentukan sebagai berikut :
C = a + mpcY,
================
C = 1.500.000 + 0,6Y
=================

Soal Kedua(Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009).
  • Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukan oleh persamaan C = 30 + 0,8Y. bila tabungan sebesar Rp.20,00 maka besarnya konsumsi adalah ....
Pembahasan :
dik :  - fungsi konsumsi C = 30 + 0,8Y
        - tabungan S = 20
dit : Besar Konsumsi (C) ?
Jawab :
untuk mengetahui besarnya konsumsi, maka langkah yang paling pertama adalah kita harus mencari terlebih dahulu berapakah nilai Pendapatan (Y) dari fungsi tersebut.
untuk mencari nilai Y maka kita bisa menggunakan fungsi tabungan dan nilai tabungannya,
C = 30 + 0,8Y maka fungsi tabungannya adalah S = -a + (1 - MPC)Y==>
S = -30 + 0,2Y diketahui nilai S = 20, lalu kita masukan kedalam fungsi tabungan (S) untuk memperoleh nilai Y
S       = -30 + 0,2Y
20     = -30 + 0,2Y
0,2Y = 20 + 30
0,2Y = 50
Y      =  50 / 0,2
Y       = 250
Langkah selanjutnya untuk mencari besarnya konsumsi (C) adalah kita memasukan nilai Y kedalam fungsi konsumsi.
C = 30 + 0,8Y
C = 30 + 0,8(250)
C = 30 + 200
C = 230
=======
Jadi besarnya konsumsi (C) adalah 230.

Soal Ketiga :   (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008).
  • Keluarga Ibu Tutik mempunyai penghasilan Rp. 8.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi yang dinyatakan dengan fungsi C = 1.500.000 + 0,70Y. Berdasarkan data tersebut maka besarnya tabungan keluarga ibu Tutik adalah ....
Pembahasan:
 Diketahui :
- Y = 8.000.000
- Fungsi Konsumsi ==> C = 1.500.000 + 0,70Y
Ditanya :
- besarnya tabungan (S) ?
Jawab :
untuk mengetahui besarnya nilai tabungan (S) maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merubah fungsi konsumsi kedalam fungsi tabungan kemudian memasukan nilai pendapatan (Y) kedalam fungsi tabungan.
C = 1.500.000 + 0,70Y
maka fungsi tabungannya adalah :
S = -a + (1-MPC)Y
S = - 1.500.000 + 0,30Y
untuk mencari besarnya tabungan (S) ibu tutik maka kita masukan nila Y kedalam fungsi konsumsi:
S = -1.500.000 + 0,30(8.000.000)
S = -1.500.000 + 2.400.000
S = 900.000
============
Jadi besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah Rp.900.000,00

Soal Keempat(Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2008)
  • Bila diketahui fungsi tabungan : S = -50 + 0,15Yd, maka besarnya Marginal Propensity to Consume (MPC) adalah.....
Pembahasan :
untuk menjawab pertanyaan diatas, kita hanya memerlukan waktu 30detik,
diketahui MPS = 0,15  maka
 MPC = 1 - MPS
MPC = 1 - 0,15
MPC = 0,85
===========
Jadi besarnya Marginal Propensity to Consume (MPC) adalah 0,85
soal selanjutnya :  (Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2007)
  1. Bila diketahui, Fungsi konsumsi C = 200 + 0,8Y, maka besarnya Marginal Propensity to Save (MPS) adalah....
Pembahasan:
Sama dengan soal sebelumnya, untuk membahas soal ini kita hanya membutuhkan waktu 30 detik.
Diketahui MPC = 0,8 Maka
MPS = 1 - MPC
MPS = 1 - 0,8
MPS = 0,2
========
Jadi besarnya Marginal Propensity to Save (MPS) adalah 0,2
===========================================

Demkian saja pembahasan mengenai fungsi konsumsi dan tabungan mudah-mudahan bermanfaat.

16 Juni 2013

FUNGSI KONSUMSI & FUNGSI TABUNGAN

KONSUMSI TABUNGAN DAN INVESTSI
a. Konsumsi
Konsumsi (Consumption) Merupakan kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan, maka kosumsi juga sering dartikan bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan konsumsi.
Jika dirumuskan
 Y = C.
 Y = Y (pendapatan)
 C = Consumption( konsumsi)
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ;pendapatan, komposisi keluarga, lingkungan, kepribadian, motivasi, sikap,budaya dan perkiraan masa depan.
b. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan digunakan untuk : Konsumsi dan Tabungan
Maka jika dirumuskan :
 Y = C + S
 Y = Yd (pendapatan)
 C = Consumption( konsumsi)
 S = Saving (tabunga)
Faktor yang mempengaruhi tabungan ; pendapatan, tingkat bunga, motif berjaga-jaga.
c. Investasi
Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan
Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi.
Investasi mempunyai dampak sangat besar terhadap bertambahnya pendapatan nasional.
Bila dirumuskan :
                Y = C + S    atau   Y = C + I
Sehingga  
                   I = S
  Y = Pendapatan
  C = (consumption/konsumsi)
  S = (saving / tabungan)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha untuk melakukan investasi :
1.      Tingkat bunga kredit
2.      Jumlah permintaan barang/jasa
3.      Perkembangan teknologi
4.       Pajak Perseroan (perusahaan)
5.      Biaya produksi
6.      Kebijakan investasi & stabilitas politik
Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat. Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan psychological Consumption membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Pendapat JM Keyness sebagai berikut :
1.      Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan  naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan
2.      Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
3.      Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
a. Fungsi konsumsi
Fungsi Konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional kedalam bentuk persamaan digunakan beberapa asumsi sebagai berikut :
a.       Jika Y = 0 masyarakat tetap akan melakukan pengeluaran konsumsi minimum (otonom)
b.      Pengeluaran konsumsi tergantung dari besar kecilnya pendapatan
c.       Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka konsumsi meningkat dengan jumlah yang lebih kecil dibanding kenaikan pendapatan.
d.      Proporsi kenaikan pendapatan yang akan dikonsumsi adalah tetap. Proporsi ini disebut “Marginal Propensity to Consume” (MPC)
 Berdasarkan asumsi persamaan linier pengeluaran konsumsi dirumuskan : 
                                        C = a +  bY
 Keterangan :
Y = Pendapatan (income)
C = Konsumsi
 a = Konstanta, besarnya konsumsi saat tidak ada pendapatan ( sama dengan nol) disebut konsumsi
       otonom.
 b = Tambahan melakukan konsumsi bila ada tambahan pendapatan, disebut hasrat konsumsi  
       marginal, merupakan perbandingan antara perubahan pengeluaran konsumsi dan perubahan   
       pendapatan.
                  APC C/Y   dan   MPC = ∆C/∆Y      
 Untuk menghitung besar ( a ) dirumuskan
                   a = (APC – MPC) Y
 Untuk menghitung ( b )  Secara matematis dirumuskan :
                 MPC ∆C/∆Y     
Dimana :
APC = Average Propencity to Consume
MPC = Marginal Propensity to Consume
Contoh :
 Pendapatan
( Y)
Konsumsi
( C )
MPC
APC
10,000
8,000
 -
          0.80
15,000
10,000
          0.40
          0.67
16,000
11,000
          1.00
          0.69
18,000
12,500
          0.75
          0.69
  
Contoh :
Bapak Budi  sebelum bekerja berarti pendapatan (Y) sama dengan 0, pengeluaran untuk konsumsinya Rp. 300.000,00, berarti a = Rp. 300.000,00, maka C = Rp. 300.000,00 (konsumsi untuk kebutuhan pokok). Ketika Pak Budi telah bekerja dengan pendapatan bersih Rp 1.800.000,00 sebulan, pengeluaran konsumsinya menjadi Rp. 1.200.000,00 sebulan (konsumsi tambahan Rp. 900.000,00) . Tentukan fungsi konsumsi Bapak Budi tersebut :
Jawab :
Diketahui :
   a = 300.000
C1 = 300.000     Y1 = 0
C2 = 1.200.000  Y2 = 1.800.000
Maka ∆C =  900.000 ( dari 300.000 menjadi 1.200.000)
Maka ∆Y = 1.800.000 ( dari 0 menjadi 1.800.000)
C = a + bY
C = 300.000 + (900.000/1.800.000) Y
     
C = 300.000 + 0,5Y
Jadi fungsi konsumsi Bapak Budi tersebut     C = 300.000 + 0,5 Y

b. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan menjelaskan antara tabungan dengan pendapatan diperoleh dari persamaan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi masyarakat ditambah dengan tabungan masyarakat. Jadi 
                                             
                                S = -a + ( 1 – b ) Y
  S = Y- C
 Y = C + S     
 Keterangan :
S = tabungan nasional
(1-b)=MPS (marginal Propensity Save) hasrat marginal menabung ), yaitu besarnya tambahan tabungan yang disebabkan oleh bertambahnya pendapatan.
(1-b) hasrat untuk menabung marjinal (MPS= marginal propensity to save )
Secara matematis MPS =
APS S/Y     dan     MPS ∆S/∆Y     

MPS = 1 - MPC, sebab MPC + MPS = 1
Karena (b) + (1-b) = 1 maka MPC + MPS = 1
c. Besarnya titik keseimbangan BEP atau break Even income (BEI)
Tingkat BEP adalah tingkat dimana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi.
 Y = C atau Y-C = 0
 Dirumuskan
 d. Hubungan antara MPC dengan MPS dinyatakan berikut :
 MPC +MPS = 1 atau MPC= 1-MPS atau MPS = 1 - MPC


Contoh :
Diketahui :
Pada Tahun  2010 tingkat pendapatan nasional Rp. 100 milyar, besarnya tingkat konsumsi Rp. 90 milyar.
sedangkan pada pada Tahun 2011 tingkat pendapatan nasional Rp. 125 milyar, besarnya tingkat  konsumsi Rp. 110 milyar.
Tentukan :
1. fungsi konsumsi
2. fungsi tabungan
3. Tingkat pendapatan BEP
4. Hubungan antara MPC dan MPS
5. Angka pengganda pendapatan
6. grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Jawab :
Mencari fungsi konsumsi
APC= C/Y = 90/100 = 0,90
MPC = b = ∆C/∆Y = 20/25 = 0,80
Maka besarnya a = (APC - MPC)Y
a = (0,90 - 0,80)100
a = 0,10 x 100
a = 10
Jadi fungsi konsumsinya C = a + bY adalah C = 10 + 0,8Y
2. Mencari fungsi tabungan
S = -a + (1-b) Y
S = -10 + (1-0,8)Y
S = -10 + 0,2 Y
3. Tingkat pendapatan BEP
Y = C
Y = 10 + 0,8 Y
0,2Y = 10
Y = 50
Jadi besarnya BEP = 50 milyar
4. Hubungan antara MPC dan MPS
MPC + MPS = 1
0,8 + 0,2 = 1 

Untuk format  Ms. Word  Download disini
Soal Latihan :
  1.  Amir ketika belum bekerja berarti pendapatan (Y) sama dengan 0, pengeluaran untuk konsumsinya Rp. 400.000,00, Ketika Budi telah bekerja dengan pendapatan bersih Rp 2.000.000,00 sebulan, pengeluaran konsumsinya menjadi Rp. 1.400.000,00 sebulan. Tentukan fungsi konsumsi Amir tersebut
  2. Pada tahun 2010 tingkat pendapatan 1000,- dan pada tahun 2011 tingkat pendapatan Rp. Rp.1.500,- sedangkan pada tahun 2010 tingkat konsumsi Rp.700,- dan pada tahun 2011 tingkat konsumsi menjadi Rp.1000. Cari fungsi konsumsinya serta gambar kurvanya.
  3. Diketahui jumlah konsumsi sebesar Rp. 500,- pada saat pendapatan sebesar Rp. 700,- dan konsumsi sebesar Rp. 650,-pada saat pendapatan sebesar Rp. 1.000,-. Tentukan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
  4. Jika diketahui fungsi Konsumsi  C = 400 + 0,2 Y, berpakah niali tabungan pada saat pendapat  Rp. 6000,-

TEORI KONSUMSI

TEORI KONSUMSI

Kurva Permintaan Pasar diturunkan dari permintaan individu atau perorangan (individual consumer demand). Permintaan individu diturunkan (diderevasi) dari teori konsumsi.Pendekatan teori konsumsi dengan 2 cara yaitu:
1.Fungsi kegunaan (the utility approach) ada sejak tahun 1870 an. Dikembangkan oleh Willian Stanley Jevons dari Inggris, Karl Menger dari Austria, Leon Walras dari Perancis.
2.Kurva indiferens (the indifference curve approach)

Prinsip teori Utilitas:

1.Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar manfaatnya. Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit.

2.Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang, Dengan demikian Utilitas merupakan ukuran manfaat (kepuasan) bg seseorang karena mengkonsumsi barang. Keseluruhan manfaat yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah barang disebut dengan Utilitas total (Total Utility) Utilitas marjinal (marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah satu unit konsumsi barang tertentu.

3.Pada teori Utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The law of Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit barang tertentu akan memperoleh atambahan Utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan Utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, Utilitas marjinal (MU) mula-mula adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang dikonsumsi.

4.Pada teori Utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara tuntas (complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice) diantara berbagai paket barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C.

5.Pada teori Utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka dianggap (diasumsikan) mengetahui persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dsb.

Teori Utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai absolut) karena unit kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval, sehingga tingkat kegunaan dapat dijumlahkan menjadi total Utilitas (TU), dan marginal utility (MU)
Secara sederhana MU dapat diartikan atau diartikan perubahan total Utilitas karena perubahan 1 unit Q (barang yang dikonsumsi).
Misalnya: (Kurva 1)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke-6, sedangkan MU bertambah dengan pola menurun, higa unit jeruk ke-7 nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah maksimal (titik jenuh/ saturation point)

Teori kegunaan kardinal ini telah banyak digunakan para ekonom, mengingat sngat sulit untuk mewngukur Utilitas (kegunaan) dari konsumsi suatu paket barang secara kardinal. Teori Utilitas ini diperbaiki oleh Vilvredo Pareto (1906) yaitu dengan skala kardinal menjadi Ordinal

Kurva Indiferens / Teori Utilitas Ordinal (The Indifference Curve Approach)

Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan paket kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang sama. (dinilai dalam skala ordinal).

Indiferens Curve mempunyai persyaratan:

1.Konsistensi (prinsip Transitivity); jika Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. berarti kurva indeferens tidak saling berpotongan. Titik E pada gambar (b) seolah-olah berpotongan, sebenarnya titik E ada pada salah satu Kurva indiferens . (semakin jauh Kurva indiferens terhadap titik origin maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen A > B > C

2.Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga Kurva indiferens yang berada di sisi kanan lebih disuka. (Gambar (c)) titik 2 lebih disuka dari titik 1. titik 4 dan 5 bersifat indiferens terhadap titik 1.

3.Tidak harus paralel, karena perubahan Utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat (2) harus dapat dipakai

4.Kurva indiferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping) dan sembung terhadap titik orogin (convex to origin)

Marginal Rate of Substitution (MRS)

Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi salah 1 barang maka harus mengurangi kuantitas barang lain yang dikonsumsi. Dalam kasus ini apabila konsumen akan menambah barang x maka harus mengurangi konsumsi barang Y (trade off). Hal ini yang disebut sebagai daya substitusi marginal (Marginal Rate of Substitution (MRS)

MRS XY = -

U = F (X,Y)
du = (dU/dX). dX + (dU/dY). dY = 0
du = MUX . dX + MUY. dY =0

MUX .dX = -MUY . dy atau
(Bertanda negatif berarti miring dari kiri atas ke kanan bawah)


Contoh Soal:
Dalam mengkonsumsi kopi (X) dan rokok (Y), P. Rames memiliki fungsi kepuasaan total sebagai berikut:

TU = 17X + 20Y -2X2 – Y2
Bila diketahui bahwa uang yang dianggarkan P. Rames untuk membeli ke-2 barang tersebut adalah Rp. 22.000,- harga kopi adalah Rp. 3000,- dan rokok adalah Rp.4.000,-, tentukanlah:
a)Banyaknya kopi dan rokok yang dikonsumsi P. Rames agar ia memperoleh kepuasan maskimal.
b)Pada tingkat pembelian soal (a) berapakah besarnya kepuasan total (TU), kepuasan marjinal dari kopi (MUX) dan kepuasan marjinal dari rokok (MUY) yang diperolehnya.