1.4. Definisi dan Jenis Pengumpulan Data
A. Pengertian Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk
maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel
tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran
penelitian. Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkah dan
kadang-kadang sulit. Contohnya jika pengumpul data melakukan sedikit
kesalahan sikap dan interview misalnya, akan mempengaruhi data yang
diberikan oleh responden. Kesimpulannya dapat salah. Maka mengumpulkan
data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti.
B. Jenis Metode Pengumpulan Data
jenis metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
* KUESIONER
jenis metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
* KUESIONER
Data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya
serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Perlu kita
pahami bahwa yang dapat dikenai tes bukan hanya manusia. Mesin mobil
jika akan diketahui masih baik atau tidak, data kemampuannya seberapa,
juga dites dengan alat tertentu. Untuk manusia, instrumen yang berupa
tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian
atau prestasi.
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode
yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Memang
kuesioner baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang
telah digariskan dalam penelitian. Sebelum kuesioner disusun, maka harus
dilalui prosedur.
Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian
pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan
barangkali tidak kita peroleh secara maksimal. Kita ambil contoh, kita
ingin mengetahui daya tarik orang terhadap kuesioner. Maka kita
mengirimkan ribuan kuesioner kepada responden secara acak melalui buku
telepon dan meminta mereka untuk mengembalikan lewat pos berlangganan,
jadi responden tidak perlu membeli perangko. Hasilnya dapat ditebak,
yaitu bahwa semua responden akan suka dengan kuesioner. Mengapa? Tentu
saja, responden yang tidak suka dengan kuesioner akan membuang kuesioner
ke tempat sampah atau dijadikan bungkus kacang.
Angket anonim memang ada kebaikannya karena responden bebas mengemukakan
pendapat. Akan tetapi penggunaan angket anonim mempunyai beberapa
kelemahan pula.
Sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan karena
responden kurang memahami maksud item..Tidak mungkin mengadakan
analisis lebih lanjut apabila peneliti ingin memecah kelompok
berdasarkan karakteristik yang diperlukan. Berbagai penelitian
memberikan gambaran hasil bahwa tidak ada perbedaan ketelitian jawaban
yang diberikan oleh orang dewasa, baik yang anonim maupun yang bernama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perlu tidaknya angket diberi nama adalah
:
Tingkat Kematangan Responden.
Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan
jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita)..Kemungkinan
tentang banyaknya angket. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu
menganalisis data. Salah satu kelemahan metode angket adalah bahwa
angketnya sukar kembali. Apabila demikian keadaannya maka peneliti
sebaiknya mengirim surat kepada responden yang isinya seolah-olah yakin
bahwa sebenarnya angketnya akan diisi tetapi belum mempunyai waktu.
Surat yang dikirim itu hanya sekadar mengingatkan.
* WAWANCARA
Di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data,
dengan metode interview peneliti harus memikirkan tentang
pelaksanaannya. Memberikan angket kepada responden dan menghendaki
jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan mengorek jawaban
responden dengan bertatap muka.
Sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata,
keramahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan, akan sangat
berpengaruh terhadap isi jawaban responden yang diterima oleh peneliti.
Oleh sebab itu, maka perlu adanya latihan yang intensif bagi calon
interviewer (penginterviu).
Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggi, agar pencatatannya lebih cepat.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :
Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya
memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas
pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis
pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah
sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk
penilaian khusus.
Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun
secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal
membubuhkan tanda Ö (check) pada nomor yang sesuai.
Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”.
Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan
pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam
dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang
diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap
dan mendalam.
Sebagai contoh misalnya kita akan menyelidiki pengetahuan dan pendapat
mahasiswa tentang perguruan tinggi di mana mereka kuliah. Pertama-tama
mereka kita tanya tentang tahun berapa masuk, sekarang di tingkat
berapa, mengambil mata kuliah apa saja, ekstra kurikuler apa yang
diikuti dan sebagainya, kemudian diikuti dengan pertanyaan, antara lain
sebagai berikut :
Pada tahun Saudara masuk, jurusan apa saja yang ada?
Apakah Saudara lancar menaiki jenjang dari tahun ke tahun?
Bagaimana sistem penentuan tingkat/sistem kenaikan tingkat?
Apakah program studi yang diberikan cocok dengan keperluan Saudara jika sudah lulus?
* OBSERVASI
Apakah Saudara lancar menaiki jenjang dari tahun ke tahun?
Bagaimana sistem penentuan tingkat/sistem kenaikan tingkat?
Apakah program studi yang diberikan cocok dengan keperluan Saudara jika sudah lulus?
* OBSERVASI
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen.
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku
yang digambarkan akan terjadi. Dari peneliti berpengalaman diperoleh
suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekadar mencatat,
tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke
dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi
penonton televisi itu, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan
berapa kali muncul, tetapi juga menilai, reaksi tersebut sangat, kurang,
atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.
Sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui proses belajar-mengajar di kelas. Variabel yang akan
diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu
kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut.
* DOKUMENTASI
* DOKUMENTASI
Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi,
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode
ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber
datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang
diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list
untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul
variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau
tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas
atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan
kalimat bebas.
C. Variabel Data
Secara Umum
Secara Umum
Variabel:
è Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
è Contoh: IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
è Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
è Contoh: IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data:
è Nilai tertentu dari suatu variabel
è Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps
è Nilai tertentu dari suatu variabel
è Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps
Kondisi Badan = Sehat dll
Variabel Penelitian:
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Kegunaan Variabel Penelitian:
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian Yang Baik:
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi
dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis
Identifikasi Variabel Penelitian:
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
• Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
• Faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti
Kegunaan Variabel Penelitian:
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian Yang Baik:
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi
dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar
tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis
Identifikasi Variabel Penelitian:
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh:
Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda”
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya :
• Selera Konsumen
• Tingkat Pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual
Klasifikasi Variabel Penelitian:
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data
Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian:
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
• Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
• Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
• Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
• Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda”
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya :
• Selera Konsumen
• Tingkat Pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual
Klasifikasi Variabel Penelitian:
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data
Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian:
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan
• Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
• Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
• Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
• Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
2. Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan
• Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
• Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
3. Menurut Cara Pengukurannya
• Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
• Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
• Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
• Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
4. Menurut Cara Pengumpulan
• Primer: Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan langsung di lab. Komputer)
• Sekunder: Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung
(dokumentasi data di Kantor BPS)
5. Menurut Sumber Data
Variabel Data Keterangan
• Intern: Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga
aktif di kampusnya
• Ekstern: Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga
jumlah penduduk dari dokumen di BPS
• Primer: Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan langsung di lab. Komputer)
• Sekunder: Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung
(dokumentasi data di Kantor BPS)
5. Menurut Sumber Data
Variabel Data Keterangan
• Intern: Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga
aktif di kampusnya
• Ekstern: Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga
jumlah penduduk dari dokumen di BPS
Definisi Operasional Variabel Penelitian:
• Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
• Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh:
• Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
• Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi
mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa
Sumber:
Islam, Dinul. 2010. "Metode Pengumpulan Data." (http://dinulislamjamilah.wordpress.com)
wonderachiid . 2011. " metode pengumpulan data dalam penulisan." (http://wonderachiid.blogspot.com)
http://www.facebook.com/pages/Teknologi-Indonesia/127766947243139
http://insanraden.blogspot.com/2012/11/pengumpulan-data-jenis-data-dan.html
• Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
• Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh:
• Penghasilan Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari
komponen gaji tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
• Prestasi Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi
mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa
Sumber:
Islam, Dinul. 2010. "Metode Pengumpulan Data." (http://dinulislamjamilah.wordpress.com)
wonderachiid . 2011. " metode pengumpulan data dalam penulisan." (http://wonderachiid.blogspot.com)
http://www.facebook.com/pages/Teknologi-Indonesia/127766947243139
http://insanraden.blogspot.com/2012/11/pengumpulan-data-jenis-data-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar