5.1. Pengertian dan Indeks Tidak Tertimbang
Menurut DR. Winardi, angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang
digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya
dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan
suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Sedangkan menurut Samsubar
Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik yang terutama
ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari
berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu. Dalam suatu
analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar, karena
dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang
terjadi di negara tertentu.
Angka indeks dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk tahun sekarang dibandingkan produksi tahun yang lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlau cepat.
Dalam menghitung angka indeks, waktu atau tahun yang lalu disebut sebagai tahun
dasar (base periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan
dasar untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai waktu
atau tahun pembanding. Penentuan tahun dasar untuk menghitung angka indeks
perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu: a) Tahun dasar hendaknya dipilih pada
waktu kondisi perekonomian yang relatif stabil; b) Jarak antara tahun dasar
dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh; dan c) Penentuan tahun dasar
hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian penting, misalnya tahun pada saat
terjadinya kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.
Indeks Tidak Tertimbang: Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya.
Indeks Tidak Tertimbang: Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya.
Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi
tiga, yaitu:
- Angka Indeks Relatif, yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang berbeda.
- Angka Indeks Aggregate Sederhana, yaitu membandingkan jumlah dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun. Rumus yang digunakan adalah: I = (ΣPn/ΣPo) x 100%. Keterangan : I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya; dan Po = Jumlah harga tahun dasar.
- Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata-rata dari angka relatif tersebut. Rumus yang digunakan adalah: I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)]. Keterangan: I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya; Po = Jumlah harga tahun dasar; dan k = Jumlah barang.
Contoh:
1. Angka Indeks Relatif: Perkembangan Harga Beras
1. Angka Indeks Relatif: Perkembangan Harga Beras
Tahun
|
Harga per kg
|
Penghitungan
|
Indeks
|
1998
|
Rp. 2.500
|
sebagai tahun dasar
|
100 %
|
1999
|
Rp. 2.750
|
(2.750 / 2.500) x 100 %
|
110 %
|
2000
|
Rp. 2.900
|
(2.900 / 2.500) x 100 %
|
116 %
|
2001
|
Rp. 3.000
|
(3.000 / 2.500) x 100 %
|
120 %
|
2002
|
Rp. 3.100
|
(3.100 / 2.500) x 100 %
|
124 %
|
Indeks
relatif tahun 2001 adalah sebesar 120%, artinya dibandingkan tahun 1998 harga
beras per kg pada tahun 2001 mengalami kenaikan sebesar 20%.
2. Angka Indeks Aggregate Sederhana: Perkembangan Harga Komoditi
2. Angka Indeks Aggregate Sederhana: Perkembangan Harga Komoditi
Komoditi
|
Harga 2001
|
Harga 2002
|
Indeks 2002
|
A
|
2.000
|
2.100
|
I = (7.650/7.300) x 100%
= 104,79%
|
B
|
1.500
|
1.750
|
|
C
|
2.000
|
1.900
|
|
D
|
1.800
|
1.900
|
|
JUMLAH
|
7.300
|
7.650
|
Indeks
aggregate sederhana pada tahun 2002 sebesar 104,79% atau mengalami kenaikan
sebesar 4,79% dibandingkan dengan harga pada tahun 2001.
3. Angka Indeks Rata-Rata Relatif: Perkembangan Harga Komoditi
3. Angka Indeks Rata-Rata Relatif: Perkembangan Harga Komoditi
Komoditi
|
Harga 2001
|
Harga 2002
|
Indek per komoditi
|
A
|
2.000
|
2.100
|
(2.100 /
2.000) x 100% = 105 %
|
B
|
1.500
|
1.750
|
(1.750 /
1.500) x 100% = 116,67 %
|
C
|
2.000
|
1.900
|
(1.900 /
2.000) x 100% = 95 %
|
D
|
1.800
|
1.900
|
(1.900 /
1.800) x 100% = 105,56 %
|
JUMLAH
|
422,23 %
|
Indeks
rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 = 105,56%. Dengan menggunakan
angka indeks rata-rata relatif, pada tahun 2002 terjadi kenaikan harga komoditi
A, B, C dan D sebesar 5,56%..
dibandingkan tahun tahun 2001.
0 komentar:
Posting Komentar