7 Agustus 2013

PENGERTIAN ANGKA INDEKS & INDEKS TIDAK TERTIMBANG


5.1. Pengertian dan Indeks Tidak Tertimbang

Menurut DR. Winardi, angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik yang terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.

Angka indeks dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk tahun sekarang dibandingkan produksi tahun yang lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk tersebut dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlau cepat.
Dalam menghitung angka indeks, waktu atau tahun yang lalu disebut sebagai tahun dasar (base periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentuan tahun dasar untuk menghitung angka indeks perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu: a) Tahun dasar hendaknya dipilih pada waktu kondisi perekonomian yang relatif stabil; b) Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh; dan c) Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian penting, misalnya tahun pada saat terjadinya kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.

Indeks Tidak Tertimbang: Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya.
Metode angka indeks tertimbang dibagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Angka Indeks Relatif, yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang berbeda. 
  2. Angka Indeks Aggregate Sederhana, yaitu membandingkan jumlah dari harga-harga barang persatuan untuk tiap-tiap tahun. Rumus yang digunakan adalah: I = (ΣPn/ΣPo) x 100%. Keterangan : I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya; dan Po = Jumlah harga tahun dasar.
  3. Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari angka relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata-rata dari angka relatif tersebut. Rumus yang digunakan adalah: I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)]. Keterangan: I = Angka Indeks; Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya; Po = Jumlah harga tahun dasar; dan k = Jumlah barang.
Contoh:
1. Angka Indeks Relatif: Perkembangan Harga Beras
Tahun
Harga per kg
Penghitungan
Indeks
1998
Rp. 2.500
sebagai tahun dasar
100 %
1999
Rp. 2.750
(2.750 / 2.500) x 100 %
110 %
2000
Rp. 2.900
(2.900 / 2.500) x 100 %
116 %
2001
Rp. 3.000
(3.000 / 2.500) x 100 %
120 %
2002
Rp. 3.100
(3.100 / 2.500) x 100 %
124 %

Indeks relatif tahun 2001 adalah sebesar 120%, artinya dibandingkan tahun 1998 harga beras per kg pada tahun 2001 mengalami kenaikan sebesar 20%.

2. Angka Indeks Aggregate Sederhana: Perkembangan Harga Komoditi

Komoditi
Harga 2001
Harga 2002
Indeks 2002
A
2.000
2.100
I = (7.650/7.300) x 100%
= 104,79%
B
1.500
1.750
C
2.000
1.900
D
1.800
1.900
JUMLAH
7.300
7.650
Indeks aggregate sederhana pada tahun 2002 sebesar 104,79% atau mengalami kenaikan sebesar 4,79% dibandingkan dengan harga pada tahun 2001.

3. Angka Indeks Rata-Rata Relatif: Perkembangan Harga Komoditi

Komoditi
Harga 2001
Harga 2002
Indek per komoditi
A
2.000
2.100
(2.100 / 2.000) x 100% = 105 %
B
1.500
1.750
(1.750 / 1.500) x 100% = 116,67 %
C
2.000
1.900
(1.900 / 2.000) x 100% = 95 %
D
1.800
1.900
(1.900 / 1.800) x 100% = 105,56 %
JUMLAH
422,23 %

Indeks rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 = 105,56%. Dengan menggunakan angka indeks rata-rata relatif, pada tahun 2002 terjadi kenaikan harga komoditi A, B, C dan D sebesar 5,56%..
dibandingkan tahun tahun 2001.

0 komentar:

Posting Komentar