Ukuran Penyebaran Data
Ukuran
penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui
seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya. Mengapa kita
mempelajari ukuran penyebaran tersebut? Karena kita merasa bahwa mengetahui
nilai tengah saja kurang cukup, tanpa disertai dengan pengetahuan tentang
seberapa besar data tersebut menyebar disekitar nilai tengahnya. Dengan
memahami unsur penyebaran data diharapkan kita tidak menarik kesimpulan yang
salah.
Penyebaran
adalah perserakan data individual terhadap nilai rata-rata. Penyebaran disebut
juga dispersi. Data homogen memiliki penyebaran yang kecil, sedangkan data yang
heterogen memiliki penyebaran yang besar.
Kegunaan Ukuran Penyebaran:
-Untuk menentukan apakah suatu
nilai rata-rata dapat mewakili suatu rangkaian data / tidak
-Untuk perbandingan terhadap
variabilitas data, misalnya data curah hujan, suhu udara, dsb.
-Membantu penggunaan ukuran
statistik, misalnya dalam membandingkan ukuran
penyebaran sampel terhadap populasi.
Macam-macam ukuran penyebaran:
1.
Kuartil
Jika median dapat dikatakan sebagai ukuran
perduaan maka kuartil dapat dikatakan sebagai ukuran perempatan. Jika ada
sekelompok data tidak perlu semuanya berbeda diurutkan dari besar ke kecil atau
sebaliknya dari kecil ke besar, kemudian dibagi menjadi 4 bagian yang sama
besar. Batas antar yang pertama dengan yang ketiga disebut kuartil pertama (K1 ), batas antara yang kedua dengan yang kedua disebut kuartil kedua (K2 ) dan batas antara ¼
yang ketiga dan bagian yang terakhir disebut kuartil ketiga (K3
).
n1 n2
n3 n4
-----•-----•-----•-----
K1 K2 K3
Jika
banyak data ≥ 3, maka banyak data yang terletak di bawah K1=n1.
Banyak data yang terletak di antara K1 dan K2 = n2,
banyak data yang terletak di antara K2 dan K3 = n3
dan banyak data yang terletak diatas K3=n4, dimana n1=n2=n3=n4.
Untuk data
tunggal, mencari letak kuartil dapat dicari dengan rumus :
Ki=
(n+1)
Ket : i = urutan kuartil (1,2,3)
n = banyak data
Contoh
Tentukan kuartil
1, kuartil 2 dan kuartil 3 dari data berikut ini !
3,4,2,6,4,8,6, 10 dan 9
3,4,2,6,4,8,6, 10 dan 9
jawab :
urutkan dahulu
data dari terkecil sampai data yang terbesar 2,3,4,4,6,6,8,9,10
jumlah data (n) =
9
Letak K1 = (9+1)
=
2,5
K1 =
data ke 2 + (nilai data ke 3-nilai data ke 2)
= 3 + (4-3)
=
3,5
Letak K2 = (9+1)
= 5
K2 = data ke 5
= 6
Letak K3 = (9+1)
=
7,5
K3 = data ke 7 + (data ke 8 - data ke 7)
= 8 + (9-8)
= 8,5
2 3 4 4 ⑥ 6 8 9 10
↓ ↓ ↓
K1 K2 K3
Jadi, K1 terletak di
antara data ke-2 dan ke-3, yaitu data ke2,5. K2 terletak pada data
ke 5 dan K3 terletak di antara data ke-7 dan ke-8 yaitu data ke 7,5.
Untuk data kelompok, mencari
letak kuartil dapat menggunakan rumus :
Ki= Bb + p []
Ket :
i =
urutan kuartil (1,2,3)
Bb =
batas bawah kelas interval yang mengandung Ki
p =
panjang kelas
n =
banyak data
Fk =
frekuensi kumulatif sebelum Ki
fKi =
frekuensi kelas interval yang mengandung Ki
contoh
Perhatikan tabel distribusi frekuensi
berikut ini !
kelas
interval
|
frekuensi
|
21-23
|
5
|
24-26
|
12
|
27-29
|
13
|
30-32
|
6
|
Tentukanlah K2 dari tabel
tersebut !
Jawab :
Mencari kelas K2,
dari n adalah x
36 = 18. Jadi, K2 terletak pada data ke 18.
kelas
interval
|
frekuensi
|
Frekuensi kumulatif
|
21-23
|
5
|
5
|
24-26
|
12
|
17
|
27-29
|
13
|
30 → kelas K2
|
30-32
|
6
|
36
|
n=36
|
Dari tabel di atas, didapat Bb =
27-0,5
=
26,5
p =
3
n =
36
Fk =
17
fK2 = 13
Maka,
K2= Bb + p []
K2= 26,5 + 3 []
= 26,5 + 2 [0,08]
= 26,5 + 0.16
= 26,66
catatan
:
Kuartil 2 sama dengan median. Karena
sama-sama membagi data menjadi 2 bagian yang sama besar.
2.
Desil
Sebenarnya,
desil sama halnya seperti kuartil. Jika kuartil membagi data menjadi empat
bagian yang sama besar, maka desil membagi data menjadi sepuluh bagian sama
besar. Jadi, desil juga dapat dikatakan persepuluhan.
n1 n2
n3 n4 n5
n6 n7 n8 n9 n10
-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8
D9
Untuk data tunggal,mencari desil dapat
menggunakan rumus :
Di = (n+1)
Ket : i
= urutan desil (1,2,3,…,9)
n = banyak data
contoh
Tentukan letak dan besar D8
dari data berikut ini !
1,2,3,5,7,9,9,10,12,13,15,20,21,22,24
Jawab :
n = 15
Letak D8 = (15+1)
= 12,8
D8 = data ke 12 + 0,8 (data ke 13 – data ke 12)
= 20 + 0,8 (21-20)
= 20,8
Untuk data berkelompok, dapat menggunakan
rumus :
Di= Bb + p []
Ket :
i =
urutan desil (1,2,3,…,9)
Bb =
batas bawah kelas interval yang mengandung Di
p =
panjang kelas
n =
banyak data
Fk =
frekuensi kumulatif sebelum Di
fDi =
frekuensi kelas interval yang mengandung Di
contoh
Tentukan D5 dari tabel
distribusi frekuensi berikut ini !
kelas
interval
|
frekuensi
|
11-15
|
3
|
16-20
|
6
|
21-25
|
7
|
26-30
|
20
|
31-35
|
9
|
36-40
|
5
|
Jawab :
dari n adalah x
50 = 25. Jadi, D5 terletak pada data ke 25.
kelas
interval
|
frekuensi
|
frekuensi kumulatif
|
11-15
|
3
|
3
|
16-20
|
6
|
9
|
21-25
|
7
|
16
|
26-30
|
20
|
36 → kelas D5
|
31-35
|
9
|
45
|
36-40
|
5
|
50
|
n
= 50
|
Dari tabel di atas, didapat Bb =
26-0,5
=
25,5
p =
5
n =
50
Fk =
16
fKi = 20
Maka,
D5= Bb + p []
D5= 25,5 + 5 []
= 25,5 + 5 [0,7]
= 25,5 + 3,5
= 29
3.
Persentil
Persentil adalah ukuran
alokasi yang paling halus karena pembagiannya 1 sampai dengan 99. Persentil
membagi data menjadi seratus bagian, maka dapat dikatakan persentil adalah
perseratusan.
n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 …
n100
-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----•-----
P1 P2 P3 P4 P5 P6 …
P99
Untuk data tunggal, mencari persentil
dapat menggunakan rumus :
Pi = (n+1)
Ket : i = urutan persentil (1,2,3,…,99)
n = banyak data
contoh
Tentukan P87 dari jumlah data
sebanyak 125 !
Jawab :
Letak P87 = (125+1)
= 109,62
P87 = data 109 +
0,62(data ke 110 - data ke 109)
Untuk data berkelompok, dapat menggunakan
rumus :
Pi= Bb + p []
Ket :
i =
urutan persentil (1,2,3,…,99)
Bb =
batas bawah kelas interval yang mengandung Pi
p =
panjang kelas
n =
banyak data
Fk =
frekuensi kumulatif sebelum Pi
fPi =
frekuensi kelas interval yang mengandung Pi
contoh
Tentukan P56 dari data pada
tabel distribusi frekuensi berikut !
kelas
interval
|
frekuensi
|
1-10
|
12
|
11-20
|
57
|
21-30
|
67
|
31-40
|
70
|
41-50
|
16
|
51-60
|
15
|
61-70
|
3
|
Jawab :
dari n adalah x
240 = 134,4. Jadi, P56 terletak sekitar data ke 134.
kelas
interval
|
frekuensi
|
Frekuensi kumulatif
|
1-10
|
12
|
12
|
11-20
|
57
|
69 → kelas P56
|
21-30
|
67
|
136
|
31-40
|
70
|
206
|
41-50
|
16
|
222
|
51-60
|
15
|
237
|
61-70
|
3
|
240
|
n
= 240
|
Dari tabel di atas, didapat Bb =
11-0,5
=
10,5
p =
10
n =
240
Fk =
12
fPi = 69
Maka,
P56= Bb + p []
P56= 10,5 + 10 []
= 10,5 + 10 [1,8]
= 10,5 + 18
= 28,5
4.
Range
Range
disebut juga rentang / jangkauan. Range adalah jarak antara data terbesar
dengan data terkecil. Range dilambangkan dengan R.
Untuk
data tunggal, cara mencari R adalah
R =
nilai data maksimum – nilai data minimum
contoh
Perhatikan
data berikut
33, 23,
12, 4, 7, 45, 15, 30, 3
Tentukan
Range dari data tersebut !
Jawab :
Urutkan
data dari yang terkecil menjadi terbesar
3, 4,
7, 12, 15, 23, 30, 33, 45
data
maksimum = 45
data
minimum = 3
R = 45
– 3
= 42
Untuk
data yang dikelompokkan, cara mencari R adalah
R =
titik tengah kelas tertinggi – titik tengah kelas terendah
Contoh
Tentukan
Range dari tabel distribusi frekuensi berikut ini !
kelas interval
|
Frekuensi
|
1-4
|
7
|
5-8
|
13
|
9-12
|
21
|
13-16
|
9
|
Jawab :
kelas interval
|
Frekuensi
|
Titik tengah
|
1-4
|
7
|
2,5
|
5-8
|
13
|
6,5
|
9-12
|
21
|
10,5
|
13-16
|
9
|
14,5
|
R =
14,5 – 2,5
= 12
5. Rentang antar
Kuartil (RAK) dan Rentang Semi Kuartil (RSK)
Rentang antar kuartil adalah jarak antara kuartil ke-3 (K3)
dengan kuartil pertama (K1).
RAK = K3 – K1
Sedangkan rentang semi kuartil (RSK) atau bisa juga disebut simpangan
kuartil adalah setengah dari rentang antar kuartil (RAK).
RSK = (RAK)
= (K3
– K1)
Semua rumus ini berlaku untuk data tunggal dan kelompok.
contoh
Tentukan RAK dan
RSK dari data berikut ini !
3,4,2,6,4,8,6, 10 dan 9
3,4,2,6,4,8,6, 10 dan 9
jawab :
urutkan dahulu
data dari terkecil sampai data yang terbesar 2,3,4,4,6,6,8,9,10
jumlah data (n) =
9
Letak K1 = (9+1)
=
2,5
K1 = data ke 2 + (nilai data ke 3 - nilai data ke 2)
= 3 + (4-3)
=
3,5
Letak K2 = (9+1)
= 5
K2 = data ke 5
= 6
Letak K3 = (9+1)
=
7,5
K3 = data ke 7 + (data ke 8 - data ke 7)
= 8 + (9-8)
= 8,5
RAK = K3 – K1
= 8,5 – 3,5
= 5
RSK = (RAK)
= (5)
= 2,5
6. Rata-rata Simpangan
Rata-rata
simpangan adalah jarak antara tiap data dengan rata-ratanya. Rata-rata
simpangan sering disimbolkan dengan RS. Jadi, dapat dituliskan rumusnya menjadi :
RS =
ket
Xi : nilai tengah dari interval
: nilai
rata-rata
Contoh
1. Tentukan rata-rata simpangan dari data berikut 2,3,4,4,6,6,8,9,10
!
Jawab :
banyak data =
9, jadi ∑f = 9
=
=
= 5,8
Kemudian, cari ⃒
xi - ⃒ untuk setiap data
⃒2-5,8⃒
= 3,8
⃒3-5,8⃒
= 2,8
⃒4-5,8⃒
= 1,8
⃒4-5,8⃒
= 1,8
⃒6-5,8⃒
= 1,8
⃒6-5,8⃒
= 1,8
⃒8-5,8⃒
= 3,8
⃒9-5,8⃒
= 4,8
⃒10-5,8⃒
= 5,8
Ʃ ⃒
xi - ⃒ = 3,8 + 2,8 + 1,8 + 1,8 + 1,8 + 1,8 + 3,8 + 4,8 + 5,8
Ʃ ⃒
xi - ⃒ = 28,2
RS =
=
= 3,13
2. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut ini
kelas interval
|
Frekuensi
|
1-4
|
7
|
5-8
|
13
|
9-12
|
21
|
13-16
|
9
|
Tentukan rata-rata simpangan dari tabel diatas !
Jawab :
kelas interval
|
frekuensi (f)
|
titik tengah (xi)
|
fxi
|
|
1-4
|
7
|
2,5
|
17,5
|
|
5-8
|
13
|
6,5
|
84,5
|
|
9-12
|
21
|
10,5
|
220,5
|
|
13-16
|
9
|
14,5
|
130,5
|
|
Ʃf = 40
|
Ʃfxi
= 453
|
Pertama, kita
akan mencari rata-ratanya terlebih dahulu
=
=
= 11,3
Lalu, kita cari ⃒
xi - ⃒
kelas interval
|
frekuensi (f)
|
titik tengah (xi)
|
⃒ xi - ⃒
|
|
1-4
|
7
|
2,5
|
8,8
|
|
5-8
|
13
|
6,5
|
4,8
|
|
9-12
|
21
|
10,5
|
0,8
|
|
13-16
|
9
|
14,5
|
3,2
|
|
Ʃf = 40
|
Ʃ ⃒
xi - ⃒= 17,6
|
Maka,
RS =
=
= 0,44
Catatan
:
Rata-rata simpang mempunyai kelemahan
yaitu, tidak dapat membedakan antara rentang yang lebih besar dengan rentang yang
lebih kecil.
7.
Simpangan Baku
Simpangan
baku disebut juga deviasi standar. Simpangan baku dari
suatu rangkaian data adalah akar pangkat dua dari rata-rata kuadrat selisih nilai
data individual terhadap mean rangkaian data itu. Varians adalah
rata-rata hitung simpangan kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya.
Terdapat dua jenis rumus yang umum digunakan
untuk simpangan baku, yaitu:
a.
Simpangan
baku untuk Populasi (̠̠σ)
σ =
ket : s = standar
deviasi populasi
x = nilai
pengamatan
m = mean populasi
N = jumlah
pengamatan dalam populasi
b.
Simpangan
baku untuk Sampel (s)
s =
ket : s
= standar deviasi sampel
xi =
nilai pengamatan
=
mean sampel
n = jumlah
pengamatan dalam sampel
untuk data
tunggal
s =
ket :
s = simpangan baku
xi = nilai setiap data
=
rata-rata
n = jumlah data
untuk data
berkelompok
s =
ket :
s = simpangan baku
f = frekuensi pada setiap kelas
interval
xi = nilai setiap data
=
rata-rata
n = jumlah data
Oleh karena itu,
kita harus memilih rumus yang sesuai dengan jenis data yang ada, yaitu data
populasi atau data sampel. Jika data kita adalah data populasi gunakan rumus
simpangan baku untuk populasi, dan jika data kita adalah data sampel, maka
gunakan rumus simpangan baku untuk sampel.
Makna dan Kegunaan Simpangan Baku
Standar deviasi
digunakan untuk membandingkan penyebaran atau penyimpangan dua kelompok data
atau lebih. Apabila standar deviasinya kecil, maka hal tersebut menunjukkan
nilai sampel dan populasi berkumpul atau mengelompok di sekitar nilai rata-rata
hitungnya. Artinya karena nilainya hampir sama dengan nilai rata-rata, maka
disimpulkan bahwa anggota sampel atau populasi mempunyai kesamaan. Sebaliknya,
apabila nilai deviasinya besar, maka penyebarannya dari nilai tengah juga
besar. Hal tersebut menunjukkan adanya nilai-nilai ekstrem baik yang tinggi
maupun rendah. Standar deviasi yang besar juga menunjukkan adanya perbedaan
jauh diantara anggota populasi. Oleh sebab itu, satandar deviasi yang tinggi
biasanya dipandang kurang baik bila dibandingkan dengan standar deviasi rendah.
Contoh :
1.
Tentukan
simpangan baku dari data berikut 2,3,4,4,6,6,8,9,10
!
Jawab
:
Pertama-tama,
kita menghitung jumlah datanya, yaitu n = 9
Lalu,
tentukan rata-ratanya
=
=
= 5,8
Kemudian,
kita tentukan masing-masing (xi-)2
(2-5,8)2 = (-3,8)2 = 14,44
(3-5,8)2
= (-2,8)2 = 7,84
(4-5,8)2
= (-1,8)2 = 3,24
(4-5,8)2
= (-1,8)2 = 3,24
(6-5,8)2
= (1,8)2 = 3,24
(6-5,
8)2 = (1,8)2 = 3,24
(8-5,8)2
= (3,8)2 = 14,44
(9-5,8)2 =
(4,8)2 = 23,04
(10-5,8)2
= (5,8)2 = 33,64
Ʃ (
xi - )2 =
2(14,44) + 7,84 + 4(3,24) + 23,04 + 33,64
Ʃ (
xi - )2 = 106,36
Jadi,
s =
s =
s = 3, 65
2. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut ini
kelas interval
|
Frekuensi
|
1-4
|
7
|
5-8
|
13
|
9-12
|
21
|
13-16
|
9
|
Tentukan
simpangan baku dari tabel diatas !
Jawab :
Yang kita
butuhkan pertama adalah ∑f, lalu kita cari rata-ratanya.
kelas interval
|
frekuensi (f)
|
titik tengah (xi)
|
fxi
|
1-4
|
7
|
2,5
|
17,5
|
5-8
|
13
|
6,5
|
84,5
|
9-12
|
21
|
10,5
|
220,5
|
13-16
|
9
|
14,5
|
130,5
|
n = 40
|
Ʃfxi
= 453
|
=
=
= 11,3
Kemudian kita
tentukan masing-masing (xi-)2
kelas interval
|
frekuensi (f)
|
titik tengah (xi)
|
( xi - )
|
( xi - )2
|
f(
xi - )2
|
1-4
|
7
|
2,5
|
-8,8
|
77,44
|
542,08
|
5-8
|
13
|
6,5
|
-4,8
|
23,04
|
299,52
|
9-12
|
21
|
10,5
|
-0,8
|
0,64
|
13,44
|
13-16
|
9
|
14,5
|
3,2
|
10,24
|
92,16
|
Ʃf = 40
|
∑f(
xi - )2=
947,2
|
Jadi,
s =
s =
s = 4,93
Selain cara diatas, ada
cara lain yang lebih mudah, yaitu dengan cara coding
s = p
ket :
p = panjang kelas
fi = frekuensi tiap kelas
d = kode
n = banyak data
Daftar Pustaka:
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/statistik_industri1/bab4-ukuran_simpangan.pdf
0 komentar:
Posting Komentar