“MATEMATIKA EKONOMI” adalah
aplikasi matematika metode, untuk mewakili teori ekonomi dan menganalisis
masalah-masalah yang diajukan dalam ekonomi. hal ini memungkinkan formulasi dan
derivasi dari hubungan kunci teori dalam kejelasan, umum, ketelitian, dan
kesederhanaan dengan konvensi, metode merujuk pada orang diluar geometri
sederhana, seperti deferensial dan intergal kalkus perbedaan dan persamaan
deferensial, aljabar metrik, dan pemprograman matematis dan lain metode komputasi.
1. Sifat-sifat
matematika ekonomi.
Untuk menyatakan permasalahan dan juga menggunakn
dalil-dalil matematis yg terkenal untuk membantu di dalam pembahasannya
,matematika ekonomi dapat digunakan dalam teori ekonomi makro atau mikro, keuangan negara, ekonomi perkotaan dan lain-lain. Dapat di katakan saat
ini matematika ekonomi digunakan dalam setiap buku pelajaran dasar ekonomi
seperti metode ilmu ukur yg sering di gunakan untuk memperoleh hasil teoretis.
akan tetapi biasanya metematika ekonomi digunakan untuk menjelaskan kasus-kasus
teknis metematis seperti matrik, kalkulus, diferensial dan integral. persamaan
diferensial, persamaan diferens dan lain-lain di luar ilmu ukur sederhana.
2. Matematika
versus non matematika ekonomi.
Perbedaan utama antara metematika ekonomi dan
nonmatematika ekonomi adalah:
Ø Dalam matematika ekonomi, asumsi dan
kesimpulan dinyatakan dalam simbol-simbol matematis bukan kata-kata dan dalam
persamaan-persamaan bukan kalimat-kalimat.
Ø
Sebagai
pengganti logika nonmatematika, banyak digunakan dalil-dalil matematis dalam
suatu proses pembahasan. karena sebenarnya simbol-simbol dan kata-kata sama (biasanya simbol didefinisikan
dalam kata-kata) maka mudah untuk memilih salah satu diantaranya, namun
mungkin tidak perlu di persoalkn lagi bahwa simbol lebih tepat dipergunakan dalam
pembahasan deduktif dan tentu saja lebih ringkas, sehingga pernyataan tersebut
menjadi lebih tepat.
sekali lagi pilihan antara logika matematika dan logika non matematika bukan merupakan persoalan yg penting, namun matematika mempunyai keuntungan karena dapat memaksa para analisis untuk membuat asumsi asumsi secara jelas di setiap tahap pembahasannya. hal ini di karenakan dalil-dalil matematis biasanya dinyatakan dalam bentuk "jika-masa" sehingga dalam rangka mendapatkan bagian "maka" yang merupakan (hasil) dari dalil yang akan digunakan, para peneliti harus yakin bahwa bagian "jika" yang merupakan (syarat), telah secara jelas memenuhi asumsi-asumsi yang diambil.
sekali lagi pilihan antara logika matematika dan logika non matematika bukan merupakan persoalan yg penting, namun matematika mempunyai keuntungan karena dapat memaksa para analisis untuk membuat asumsi asumsi secara jelas di setiap tahap pembahasannya. hal ini di karenakan dalil-dalil matematis biasanya dinyatakan dalam bentuk "jika-masa" sehingga dalam rangka mendapatkan bagian "maka" yang merupakan (hasil) dari dalil yang akan digunakan, para peneliti harus yakin bahwa bagian "jika" yang merupakan (syarat), telah secara jelas memenuhi asumsi-asumsi yang diambil.
0 komentar:
Posting Komentar