A. Latar Belakang
W. W Rostow adalah seorang ahli ekonomi ,Teori ini
berawal dari artikel Rostow yang dimuat dalam economics journal maret 1956. Dan
kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya. Teori rostow ini
dikelompokkan kedalam model jenjang linier (linier stages modern).
W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat
yang menjadi Bapak Teori Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi
model pembangunan di hampir semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada
dasarnya dikembangkan dalam konteks perang dingin serta membendung pengaruh
sosialisme. Itulah makanya, pikiran Rostow pertama dituangkan dalam makalah
yang secara jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam tulisan yang berjudul The
Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto, Rostow membentangkan
pandangannya tentang modernisasi yang dianggapnya sebagai cara untuk membendung
semangat sosialisme.
Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa
dibedakan kedalam lima tahap. Lima tahap tersebut adalah karakteristik
perubahan keadaan ekonomi, social dan politik yang terjadi.
B. Pembahasan
Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses
tranformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan
proses yang multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan
struktur ekonomi suatu Negara tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector
pertanian dan peranan sector industry . menurut rostow pembangunan ekonomi
berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain:
1. Perubahan
orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya
berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.
2. Perubahan
pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
3. Perubahan
dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak
produktif (menumpuk emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi
investasi yang produktif.
4. Perubahan
sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan ekonomi (
misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi perorangan)
Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa
dibedakan dalam 5 tahap, yaitu:
a. Masyarakat Tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional
adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas
kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan
berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas
sosial dan vertikal rendah. Pada masyarakat tradisional ilmu pengetahuan belum
begitu banyak dikuasai , karena masyarakat pada saat itu, masih mempercayai
kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan diluar kekuasaan menusia atau hal
gaib. Manusia yang percaya akan hal demikian, tunduk kepada alam dan belum bias
menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas masyarakat tradisioanal itu
cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban) produksi dipakai
untuk konsumsi sendiri, tidak ada di investasi. Generasi ke generasi tidak ada
perkembangan , dalam hal ini yaitu antara orangtua dan anaknya, memilki
pekerjaan yang sama dan keduduakn yang sederajat.
Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai
berikut:
1.
Fungsi
Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas
masyarakat rendah.
2.
Struktur
sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan
nenek moyang mereka.
3.
Kegiatan
politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
Contoh: Suku Baduy di Jawa Barat.
Orang Kanekes atau orang Baduy adalah
suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy"
merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat
tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya
mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden).
Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek
Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar
menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan
tersebut dari sekolah. Orang Kanekes 'dalam' tidak mengenal budaya tulis.
Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara
Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul
tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama.
Menurut kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya, termasuk warga Kanekes
mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia.
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih
tinggi dan hal itu memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan
ini merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup
juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer
berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi
industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir.
Pembangunan ekonomi menurut Rostow sadalah suatu
proses yang menyebabkan perubahan karekteristik penting suatu masyarakat,
misalnya perubahan keadaan sistem politik, struktur social, system nilai dalam
masyarakat dan struktur ekonominya. Jika perubahan seperti itu terjadi, maka
pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah terjadi. Suatu masyarakat yang sudah
mencapai proses pertumbuhan yang demikian sifatnya, dimana pertumbuhan ekonomi
sudah sering terjadi, boleh dianggap sudah berada pada tahap prasyarat tinggal
landas.
Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan
Rostow sebagai suatu masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya
untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustainable growth).
Menurut Rostow, pada tahap ini dan sesudhnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi
secara otomatis.
Tahap prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak.
Pertama adalah tahap prasyarat lepas landas yang dialami oleh Negara Eropa,
Asia, Timur tengah, dan Afrika, dimana tahap ini dicapai dengan perombakann
masyarakat tradisional yang sudah lama ada. Corak yang kedua adalah tahap
prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh Negara-negara Born free (menurut
Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dimana Negara-negara
tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak system masyarakat
yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat Negara-negara
tersebut terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan
oleh suatu masyarakat untuk tahap prasyarat tinggal landas.
Seperti telah diungkapkan dimuka, Rostow sangat
menekankan perlunya perubahan-perubahan yang multidimensional, karena ia tak
yakin akan kebenaran pandangan yang menyatakan bahwa pembangunan akan dapat
dengan mudah dicipkatan hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan. Menurut
pendapat tersebut tingkat tabungan yang tinggi akan mengakibatkan tingkat
investasi tinggi pula sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan
oleh kenaikan pendapatan nasional. Namun menurut Rostow pertumbuhan ekonomi
hanya akan tercapai jika diikuti oleh perubahan-perubahan lain dalam
masyarakat. Perubahan-perubahan itulah yang akan memungkinkan terjadinya
kenaikan tabungan dan penggunaan tabungan itu sebaik-baiknya.
Perubahan-perubahan yang dimaksud Rostow misalnya
kemampuan masyarakat untuk menggunakan ilmu pengetahuan modern dan membuat
penemuan-penemuan baru yang bisa menurunkan biaya produksi. Disamping itu harus
ada pula orang-orang yang menggunakan penemuan baru tersebut untuk memodernisir
cara produksi dan harus didukung pula dengan adanya sekelompok masuyarakat yang
menciptakan tabungan dan meminjamkannya kepada wiraswasta, yang inovativ untuk
meningkatkan porduksi dan menaikkan produktivitas. Singkatnya, kenaikan
investasi yang akan menciptakan pembangunan ekonomi yang lebih cepat dari
sebelumnya bukan semata-mata tergantung pada kenaikkan tingkat tabungan, tetapi
juga kepada perubahan radikal dalamsikap masyarakat terhadap ilmu pengetahuan,
perubahan teknik produksi, pengambilan resiko dan sebagainya.
Selain hal-hal diatas, Rostow menekankan pula kenaikan
tingkat investasi hanya mungkin terjadi jika terjsdi perubahan dalam struktur
ekonomi. Kemajuan disektor pertanian, pertambangan dan prasarana harus terjadi
semata-mata dengan proses peningkatan investasi. Pembangunan ekonomi hanya
dimungkinkan oleh adanya kenaikan produktivitas di sector pertanian dan
perkembangan di sector pertambangan.
Menurut Rostow, kemajuan sector pertanian mempunyai
peranan penting dalam masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas.
Peranan sector pertanian tersebut antara lain, pertama, kemajuan pertanian
menjamin penyediaan bahan makanan bagi penduduk di pedesaan maupun diperkotaan.
Hal ini menjamin penduduk agar tidak kelaparan dan menghemat devisa kerena
import bahan makanan dapat dihindari. Kedua, kenaikan produktivitas di sector
pertanian akan memperluas pasar dari berbagai kegiatan industri. Kenaikan
pendapatan petani akan memperluas pasar industri barng-barang konsumsi,
kenaikan produktivitas pertanian akan memperluas pasar industri-industri
penghasil input pertanian modern seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk kimia,
kenaikan pendapatan disektor pertanian akan menciptakan tabungan yang bias
digunakan sector lain (terutama industri) sehingga bias meningkatkan investasi
di sector-sektor lain tersebut.
Biasanya kondisi pada saat ini terjadi karena adanya
campur tangan dari luar, dari masyarakat yang lebih sudah maju. Masyarakat
didalmnya tidak mampu untuk mengubah dirinya sendiri, atau bukan karena factor
internal dari masyarakat itu sendiri. Dikarenakan adanya goncangan campur
tangan dari luar maka timbullah berkembang ide pembaharuan.
Contoh:
Seperti yang terjadi di jepang ,dengan di bukanya
masyarakat ini pada saat itu terjadi nya peningkatan tabungan masyarakat
,kemudian tabungan itu dipakai untuk melakukan investasi pada sector-sektor
produktif yang menguntungkan,misalnya pendidikan ,investasi yang dilakukan baik
perorangan maupun oleh Negara , maka terbentuklah Negara tradisional yang
sentralistis . Singkatnya, usaha dalam meningkatkan produksi mulai
bergerak pada saat itu.
c. Tinggal landas (Lepas Landas)
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang
dinamis. Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan
dari dalam yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar.
Seperti, industri tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung
pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade
terakhir. Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17
atau di Jerman pada akhir abad ke-17.
Pada tahap ini telah tersingkirnya hambatan-hambatan
yang menghalangi pertumbuhan ekonomi, serta tabungan dan investasi yang efektif
meningkat dari 5% menjadi 10 % dari pendapatan nasional atau lebih.
Industry-industripun mulai berkembang dengan sangat pesat keuntungan nya
sebagian besar ditanamkan ke industry yang baru. Dan sector modern dalam
perekonomian pun berkembang.
Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu
terjadi. Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat
seperti seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam
inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru. Sebagai akibat dari
perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan
peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju
pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Denga demikian tingjat pendapatan perkapita semakin besar.
Untuk mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai
tahap tinggal landas atau belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa
tinggal landas yaitu:
1.
Berlakunya
kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau kurang menjadi
10 persen dari Produk Nasional Netto atau NNP.
2.
Berlakunya
perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju
perkembangan yang tinggi.
3.
Adanya atau
segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang
bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa
menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Contohnya:
Teknik-teknik pertanian yang mulai tumbuh dan
berkembang. Pertanian menjadi usaha kormesial untuk mencari keuntungan bukan
sekedar konsumsi sendiri. Karena peningkatan dalam produkfitas pertanian
merupakan sesuatu yang penting dalam proses lepas landas, sebab proses
modernisasi membutuhkan hasil pertanian yang banyak supaya proses perubahan
dapat dijangkau. Teknik penanaman jamur yang telah dikembangkan oleh ahli-ahli
dalam bidang pertanian, agar produksi jamur lebih diminati dan lebih memiliki
pasar yang luas.
Budidaya jamur tiram putih yaitu, proses pengomposan,
proses pembungkusan, proses sterilisasi, teknik penanama bibit (inokulasi),
pemeliharaan dan inkubasi,pembukaan polibek, pemanenan jamur. Budidaya jamur
yang dapat dimakan (edible mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi
kekurangan pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola komsumsi pangan rakyat.
Dari analisa menunjukkan bahwa kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada
gading sapi dan domba, bahkan hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam
sayuran. Jumlah proteinnya dua kali lipat protein asparagus, kol, kentang dan
empat kali lipat daripada tomat dan wortel serta enam kali lipat dari jeruk.
Selain itu jamur juga mengandung zat besi, tembaga, kalium dan kapur, kaya
vitamin B dan D, sejumlah enzim tripsin yang berperan sangat penting pada
proses pencernaan, kalor dan kolesterolnya rendah.
d. Menuju Kedewasaan
Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang
terus bergerak ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut.
Pendapatan asional selalu di investasikan kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk
mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang
terus-menerus antara 40 hingga 60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan
industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri listrik.
Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya,
tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan
ini berlangsung sejak tahun 1900.
Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry
terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik produksi, tetapi juga dalam aneka
barang yang diproduksi. Yang diproduksikan bukan saja terbatas pada barang
konsumsi, tetapi juga barang modal.
Contoh:
Industry berkembang dengan pesat, Negara menetapkan
posisinya dalam perekonomian global. Barang-barang yang tadinya di impor
sekarang di produksikan didalam negari, impor baru menjadi kebutuhan, jadi
untuk mengimbangi barang impor maka barang-barang ekspor harus berkualitas.
Misalnya saja ekspor dan impor batik di Indonesia,
batik di indonsia mempunyai potensi dan kualitas yang bagus jika dibandingkan
dengan impor batik yang ada di Indonesia, kebanyakan dari Negara Malaysia dan
Negara Srilanka, jadi ekspor batik Indonesia lebih berkualitas dari impor batik
yang ada di Indonesia.
e. Era konsumsi tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model
pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur.
Orang-orang yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman
sekaligus. Menurut Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada dalam tahapan
ini adalah masyarakat Barat atau Utara.
Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih
menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan
kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
Terdapat 3 macam tujuan masyarakat atau negara yaitu:
1. Memperbesar
kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada
penjajahan terhadap bangsa lain.
2. Menciptakan
negara kesejahteraan dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan
yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif
3. Meningkatkan
konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula barang yang
tahan lama dan barang mewah.
Selain itu juga, investasi untuk menigkatkan produksi
tidak lagi menjadi tujuan yang utama. Pembangunan sudah merupakan sebuah proses
yang berkesinambugan yang bias menopang kemajuan secara terus-menerus. Pada
masa ini rostow juga berbicara tentang keperluan akan adanya sekelompok wiraswastawan
yakni orang-orang yang berani melakukan tindakan pembaharuan meskipun ada
resiko. Terdapat dua kondisi social yang menyebabkan lahirnya para
wiraswastawan ini, yaitu:
1. Adanya
masyarakat modern yang ingin mencapai kekuasaan melalui cara-cra konvensional.
Tetapi masyarakat tradisional tidak memberikan hak kepada masyarakat modern
karena masyarakat tradisional itu premitif.
2. Masyarakat
tradisional cukup fleksibel atau memberikan kebebasan kepada warganya untuk
mencari kekayaan atau kekuasaan politik untuk menaikkan statusnya
ditengah-tengah masyarakat.
Kelompok ini lah yang akan menjadi tenaga pendorong
untuk melakukan pembaharuan, melupakan kelompok yang, memiliki semangat tinggi
karena tatanan social politik tidak mengekang dirinya.
Contoh:
Pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak
dibandingkan mobil, setiap kenaikan satu juta kiloliter berarti menambah
subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu, pemerintah akan mengarahkan kebijakan
penghematan subsidi BBM bagi pengendara sepeda motor.
Penerapan
Keseluruhan Teori W.W Rostow:
Di Indonesia
teori Rostow pada masa Soeharto dilaksanakan sebagai landasan pembangunan
jangka panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala untuk waktu 5 tahunan ,
yang terkenal dengan pembangunan 5 tahun ,dengan demikian implementasi teori
Rostow berdasarkan 5 tahap teori Rostow yaitu ; masyarakat tradisional ->
Prakondisi tinggal landas -> masyarakat tinggal landas -> menuju
kedewasaan -> High konsumsi. Maka soeharto mengaplikasikan agar pembangunan
merata dengan menerapkan 5 tahap pembangunan Teori W.W Rostow.
Keunggulan
Teori Rostow
1. Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi : 1)
masyarakat tradisional, 2) masyarakat pra kondisi tinggal landas, 3) masyarakat
tinggal landas, 4) masyarakat kematangan pertumbuhan dan 5) masyarakat dengan
konsumsi biaya tinggi. Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci
pada pengambil kebijakan di sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari
pencapaian tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi
lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang
melatarbelakangi banyak Negara berkembang menerapkan teori ini dalam
pembangunan mereka.
2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam
memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang
tinggi. Cara tersebut disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:
a. Dana
investasi dari pajak yang tinggi
b. Dana
invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
c. Melalui
perdagangan internasional
d. Investasi
langsung modal asing
Kelemahan Teori Rostow
Adapun
kelemahan teori rostow adalah sebagai berikut:
1. Sering
terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh teori
ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh
pertumbuhan penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah
sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas.
2. Dengan dasar
teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh kemampuan modal
dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi produktif sebesar
10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi eksploitasi
besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa
mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di masa yang
akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi masyarakat
tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit, kerawanan sosial, dsb.
3. Negara yang
menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari investasi
langsung modal asing yang ditanamkan pada bidang pembangunan prasarana,
pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini biasanya
dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga
internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl
Corporation). Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara berkembang
untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat
ketidak seimbangan posisi karena Negara berkembang tersebut berposisi sebagai
debitor, sedangkan Negara asing atau lembaga asing adalah kreditor. Negara
berkembang selanjutnya sering ditekan sehingga yang tampak, pemerintah Negara
berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau
lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-agenda politik maupun ekonominya
di Negara yang sedang berkembang. Negara berkembang juga seringkali terjerat utang
dan sulit untuk menyelesaikan persoalan utang sehingga menjadikan mereka sulit
menuju kemajuan yang diharapkan.
4. Tahap
tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang disampaikan
oleh Rostow, justru tidak memberikan penekanan pada bagaimana mengatasi
problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak memberikan
pembahasan yang mendalam bagaimana cara mengatasi efek negatif dari sebuah
pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seperti misalnya efek kesenjangan sosial,
distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru berakibat
pada kehancuran yang mendalam seperti yang misalnya terjadi di Indonesia.
Menurut W.W.
Rostow, proses pembangunan dikatakan berhasil apabila masyarakat telah
a. berhasil
memproduksi kebutuhannya sendiri
b. memasuki
tahapan lepas landas
c. memiliki
tingkat konsumsi tinggi
d.
memasuki
tahap kedewasaan ekonomi
e. melakukan
perdagangan lintas Negara
Daftar
Pustaka:
Budiman,
Arif. 2000. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Gramedia pustaka
Utama.
Fakih,
Mansour. 2001. Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi.
Yogyakarta: Insist Press
Http:// teori-pembangunan-ww-rostow.html.
kafeilmu.co.cc/tema/5-tahap-teori-pembangunan-rostow.html
http:/wordpress.com/.../teori-tahap-tahap-pertumbuhan-walt-whitman-rostow/
http:// menurut+teori+rostow&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=6709ba7af3321efd
0 komentar:
Posting Komentar