Pengertian dan Macam Ukuran Penyebaran Data
Setelah
mengetahui tentang distribusi frekuensi nilai rata – rata dari data yang sdang
kita teliti , kita juga perlu mengetahui tentang ukuran yang dapat digunakan
untuk mengetahui variabilitas atau penyebaran datanya . Ukuran yang dimaksud
dalam dunia statistik dikenal denga nama variabilitas data atau ukuran
penyebaran data.
Ukuran penyebaran data itu yakni,
berbagai macam ukuran statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui luas
penyebaran data atau variasi data atau homogenitas data atau stabilitas data .
SIMPANGAN RATA-RATA (Mean Deviation)
Simpangan rata-rata (SR): yang di maksud dengan simpangan (deviation) adalah selisih antara nilai pengamatan ke I dengan nilai rata-rata atau antara xi dengan X (X rata-rata) penjumlahan daripada simpangan-simpangan dalam pengamatan kemudian di bagi dengan jumlah pengamatan , N , di sebut dengan simpangan rata-rata.
Dalam setiap nilai Xi akan mempunyai simpangan sebesar xi-X . karena nilai xi berfariasai di atas dan dibawah nilai rata-ratanya maka jika nilai simpangan tersebut di jumblahkan akan sama dengan “nol”.untuk dapat mengitung rata-rata dari simpangan tersebut maka nilai yang di ambil adalah nilai “absolute” dari simpangan itu sendiri,artinya tidak menghiraukan apakah nilai simpangan tersebut positif (+) atau negative (-) rata-rata.
Data tidak bekelompok
n
Data dikelompokan
SR = 1/n
∑f | X - X|
Ketarangan:
SR = Simpangan Rata-rata
X = Nilai data
= NILAI Rata-rata
hitung
f = Frekuensi kelas (
data berkelompok )
N = Banyaknya data
Contoh soal:
Diketahui
suatu deretan bilangan 4 ,6 ,9, 5 hitunglah
- simapangan Rata–rata
- simapangan Rata–rata
Jawab:
SR = 1/n ∑ |X- |
= µ = 1/n
= ¼ (4+6+9+5) = 1/4 . 24 = 6
SR = ¼(|4-6| +
|6-6| + |9-6| + |5-6|)
= ¼(2+0+3+1)
=6/4 = 1.5
STANDAR DEVIASI
Dalam kamus bahasa Indonesia istilah deviasi diartikansebagai penyimpangan. Dalam dunia statistik istilah deviasi adalah simpangan atau selisih dari masing-masing skor atau interval dari nilai rata-rata hitung (deviation from the mean). Sedangkan deviasi standar atau standart deviation adalah pengembangan dari deviasi rata-rata. Karl Person memberikan jalan keluar dari deviasi rata-rata yang kurang dipertanggung jawabkan dengan tidak membedakan deviasi “Plus” dan deviasi “Minus”. Jalan keluarnya sebagai berikut:
Mengkuadratkan semua deviasi yang ada baik yang deviasi yang bertanda “Plus” atau deviasi yang bertanda “Minus”. Dengan demikian baik yang bertanda “Plus” akan tetap “Plus”, sedangkan yang bertanda “Minus” akan menjadi “Plus”.
Kemudian dari hasil kuadrat dijumlahkan dan dicara rata-ratanya.
Kemudian diakarkan dari rata-rata tersebut
Deviasi standar atau Standart Deviation dilambangkan dengan SD atau δ. Disebut standar deviasi karena merupakan pengembangan dari deviasi rata-rata yang mempunyai kelemahan itu kemudian distandarisasi atau dibakukan sehingga tingkat kepercayaannya lebih atau dapat dipertanggung jawabkan,maka dalam dunia statistik deviasi standar sering digunakan.
Rumus standar deviasi adalah:
SD=
Keterangan:
SD= deviasi standar atau standart deviation
= jumlah
deviasi standar setelah dikuadratkan dari masing-masing deviasi
N= number of cases
Contoh soal:
Tinggi badan(X)
|
f
|
Deviasi (x=X-Mx)
|
|
150
|
1
|
-15,8
|
249,64
|
155
|
1
|
-10,8
|
116,64
|
157
|
1
|
-8,8
|
77,44
|
160
|
1
|
-5,8
|
33,64
|
163
|
1
|
-2,8
|
7,84
|
167
|
1
|
1,2
|
1,44
|
172
|
1
|
6,2
|
38,44
|
176
|
1
|
10,2
|
104,04
|
178
|
1
|
12,2
|
148,84
|
180
|
1
|
14,2
|
201,64
|
1658
|
10=N
|
0=
|
979,6=
|
JAWAB:
Mencari meannya dengan :
Mencari meannya dengan :
Mx= ==165,8
Mencari deviasi masing-masing nilai (x) dengan rumus x=X-Mx (lihat kolom 3)
Mengkuadratkan masing-masing deviasi yang sudah didapat pada langkah 2, menjadi , kemudian menjumlahkan menjadi = 979,6
Mencari standar deviasi dengan rumus:
Mencari deviasi masing-masing nilai (x) dengan rumus x=X-Mx (lihat kolom 3)
Mengkuadratkan masing-masing deviasi yang sudah didapat pada langkah 2, menjadi , kemudian menjumlahkan menjadi = 979,6
Mencari standar deviasi dengan rumus:
SD= = = 97.96
JANGKAUAN KUARTIL
Kuartil
adalah suatu harga yang membagi histogram frekuensi menjadi 4 bagian yang
sama, sehingga disini akan terdapat 3 harga kuartil yaitu kuartil I ( K1),
kuartil II (K2) dan kuartil III (K3), dimana harga kuarti II sama
dengan harga median.
Jangkauan kuartil disebut juga simpangan
kuartil atau rentang semi antar kuartil
atau deviasi kuartil.
Kuartil
dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Kuartil pertama ialah nilai dalam distribusi yang membatasi 25% frekuansi di bagian bawah distribusi yang membatasi 25% frekuensi dibagian atas dan 75% frekuensi dibagian bawah destribusi
b. Kuartil kedua ialah nilai dalm distribusi yang membatasi 50% frekuensi dibagian atas dan 50% di bawahnya.
c. Kuartil ketiga ialah nilai dalam distribusi yang membatasi 75% frekuensi di bagian atas dan 25% frekuensi bagian bawah
a. Kuartil pertama ialah nilai dalam distribusi yang membatasi 25% frekuansi di bagian bawah distribusi yang membatasi 25% frekuensi dibagian atas dan 75% frekuensi dibagian bawah destribusi
b. Kuartil kedua ialah nilai dalm distribusi yang membatasi 50% frekuensi dibagian atas dan 50% di bawahnya.
c. Kuartil ketiga ialah nilai dalam distribusi yang membatasi 75% frekuensi di bagian atas dan 25% frekuensi bagian bawah
Untuk kelompok data dimana n ≥ 100, dapat ditentukan 99 nilai, P1, P2, … P99, yang disebut persentil pertama, kedua dan ke-99, yang membagi kelompok data tersebut menjadi 100 bagian,masing-masing mempunyai bagian dengan jumlah observasi yang sama, dan sedemikian rupa sehingga 1% data/observasi sama atau lebih kecil dari P1, 2% data/observasi sama atau lebih kecil dari P2.
Jangkauan kuartil
dirumuskan dengan:
JK= (Q₃-Q₁)
Contoh:
Nilai
|
f
|
21-26
|
15
|
27-32
|
10
|
33-38
|
15
|
39-44
|
20
|
45-50
|
16
|
51-56
|
14
|
57-62
|
10
|
=100
|
Ditanya: nilai jangkauan kuartil?
Jawab :
Q₁= L₁+C Q₃=L₃+C
=26,5+6 =38,5+6
=26,5+6 =38,5+6
=26.5+ =38,5+ 13,8
=26,5+4 =52,3
=30,5
JK= (Q₃-Q₁)
= (52,3 - 30,5)
= (21,8)
= 10,9
JANGKAUAN PERSENTIL
Bagian rumus yang berubah hanyalah bagian yang menentukan letak titik persentil, dan bagian-bagian yang lain nya yang menyesuaikan persentil yang di maksud.
Tabel
Letak Beberapa Titik Persentil
Letak Beberapa Titik Persentil
Persentil ke-1 n/100 Persentil ke-12 12n/100 Persentil ke-27 27n/100 persentil ke-87 87n/100 Persentil ke-99 99n/100 |
Jangkauan
Persentil
dirumuskan dengan:
JP₁₀₋₉₀ = P₉₀ - P₁₀
dirumuskan dengan:
JP₁₀₋₉₀ = P₉₀ - P₁₀
Dengan:
P₁₀ = persetil kesepuluh
P₉₀ = persentil kesembilanpuluh
Contoh:
JP₂₀₋₈₀ = JP₈₀ - JP ₂₀
JP₂₀₋₈₀ = JP₈₀ - JP ₂₀
Aryanto,2009.MatematikauntukSMAdanMAKelasXIProgramIPA.Jakarta: JPBooks
DjumataWahyudin.2008.BelajarMatematikaAktifdanMenyenangkanuntukKelasIXSMP.Bandung:JPBooks
WibisonoYusuf.2009.MetodeStatistik.Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress
WalpoleRonald.1995.PengantarStatistika.Jakarta:GramediaPustkaUtama
0 komentar:
Posting Komentar