1.1 APA ITU EKONOMETRIKA?
-
Ekonometrika didefenisikan sebagai ilmu sosial dimana perangkat teori
ekonomi (ilmu ekonomi), matematika, dan statistika inferensial diterapkan dalam
menganalisis fenomena ekonomi.
-
Ekonometika sebagai suatu hasil dari suatu hasil tinjauan tertentu
tentang peran ilmu ekonomi, mencakup aplikasi statistic matematik atas
data ekonomi guna memberikan dukungan empiris terhadap model yang
disusun berdasarkan matematika ekonomi serta memperoleh hasil berupa
angka-angka.
1.2 MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI EKONOMETRIKA?
Ekonometri
memberikan muatan empiris (yaitu berdasarkan observasi atau eksperimen)
terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam suatu studi atau
eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik
sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit,
maka kita bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan,
melainkandalam proses tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka
mengenai hubungan antara kedua variable (harga dan jumlah permintaan
atau kuantitas).
Bagi
mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis), ada alasan pragmatis
dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus, dalam melakukan
pekerjaannya, mungkin saja mereka diminta untuk meramalkan penjualan,
tingkat suku bunga, dan jumlah uang beredar atau menaksir fungsi
permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pakar
ekonomi sering diminta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat
(DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingan klien mereka ataupun
kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi
konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengendlikan harga BBM dan
listrik mungkin diminta untuk menilai dampak kenaikan harga yang
diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi
tersebut menyetujui kenaikan harga BBM dan listrik. Dalam situasi
semacam ini, para ekonom mungkin perlu mengembangkan fungsi permintaan
akan listrik, yang akan memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga
atas permintaan ; dalam hal ini, persentase perubahan jumlah yang
diminta untuk setiap persentase perubahan harga. Pengetahuan tentang
ekonometrika akan sangat membantu di dalam menaksir fungsi permintaan
semacam itu.
1.3.METODOLOGI EKONOMETRIKA
Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut.
1.Membuat pernyataan teori atau hipotesis;
2.Mengumpulkan data;
3.Menentukan model matematis dari teori tersebut;
4.Menentukan model statistic, atau ekonometri, dari teori tersebut;
5.Menaksir parameter-parameter dari model ekonometri yang dipilih;
6.Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model;
7.Menguji hipotesis yang didasarkan dari model;
8.Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan.
a.d.1.Membuat Pernyataan Teori atau Hipotesis
Langkah
awal adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik yang ingin
dipelajari. Kemudian membuat 2 hipotesis yang saling berbeda yakni seperti HO dan H1.
Untuk
mengetahui pengaruh kedua variabel, itu dapat ditentukan berdasarkan
hipotesis yang lebih dominan. Bagaimana kita menentukan hipotesis mana
yang lebih dominan? Maka inilah yang menjadi pertanyaan empiris.
a.d.2.Mengumpulkan data
Untuk
keperluan empiris, kita perlu informasi kuantitatif tentang kedua
variable. Ada 3 jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan
analisis empiris.
*Data deret berkala (time series)
=>dikumpulkan
selama kurun waktu tertentu, seperti data tentang PDB, kesempatan
kerja, pengangguran, JUB, ataupun defisitanggaran belanja pemerintah.
Data ini bisa bersifat kuantitatif (misalnya harga, pendapatan,jub) ataupun kualitatif (misalnya laki-laki atau perempuan).
*Data lintas-sektoral (cross-sectional)
=>data
tentang satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada suatu waktu
tertentu, seperti survey pengeluaran konsumen yang pernah dilakukan oleh
University of Michigan, AS.
*Data kelompok (gabungan antara data deret berkala dan data linta sektoral)
=>dalam
data ini kita memiliki unsur-unsur data deret berkala sekaligus juga
data lintas sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus mengumpulkan data
tingkat pengangguran di 10 negara selama 20 tahun, maka data itu
merupakan data kelompok, yakni data tingkat pengangguran di
masing-masing negara selama 20 tahun merupakan data deret berkala,
sedangkan data tingkat pengangguran di 10 negara untuk suatu tahun
tertentu merupakan data lintas sektoral.
Ada data kelompok yang sifatnya khusus, yaitu data panel/ data longitudinal/ data mikropanel, dimana unit lintas sektoral yang sama disurvei secara berkala.
Sumber Data.
Keberhasilan sebuah studi ekonometrika akan tergantung pada kualitas, maupun kuantitas data.
a.d.3.Menentukan Model Matematis untuk Teori Tersebut
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu menggambarkan data keduanya ke dalam diagram pencar (scatter diagram atau scattergram).
Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa korelasi kedua variabel apakah positif atu negatif. Kemudian selanjutnya kita membuat taksiran awal dan membuat model matematis sederhananya.
a.d.4.Menentukan Model Statistic, atau ekonometri, dari Teori Tersebut
Model matematis murni yang dirumuskan pada langkah sebelumnya tidak selalu benar adanya. Model semacam itu mengasumsikan suatu hubungan yang pasti (deterministik) antara kedua variabel tersebut. Padahal dalam kenyataan sering hubungan variabel tidak pasti atau bersifat statistik.
Oleh
karena hal di atas, maka kemungkinan pengaruh semua variabel lain
dimasukkan ke model matematis tadi (sehingga menjadi model statistik).
Semua pengaruh variabel lain diwakilkan dengan variabel “u” untuk
menyatakan faktor kesalahan acak atau gangguan acak.
Model
yang sudah ditambah dengan faktor variabel lain itu merupakan model
statistic atau empiris atau ekonometri. Persamaan (model) itu merupakan
salah satu contoh model regresi linear dan inilah yang menjadi topik utama pembahasan.
Dalam model ini terdapat 2 variabel yakni variabel tak bebas (dependent variabel),variabel yang berada di sisi kiri dan variabel bebas (independent variabel), variabel yang berada di sisi kanan atau variabel yang bersifat menjelaskan (explanatory variable).
Dalam regresi ada hubungan sebab akibat. Apakah ini berarti bahwa kedua variabel pada model ekonometri memiliki hubungan sebab-akibat;
dalam hal ini variabel independent merupakan faktor penyebab variabel
independent sedangkan variabel dependent merupakan faktor akibat?Tidak
selalu demikian keadaannya. Sebagaimana diuraikan oleh Kendall dan
Stuart, “Suatu hubungan statistik, betapapun kuat dan meyakinkan, tidak
dapat menentukan hubungan sebab-akibat : gagasan kita tentang hubungan
sebab akibat tentulah berasal dari luar ilmu statistic, yaitu pada
intinya berasal dari beberapa teori yang ada.”
Jika hubungan sebab-akibat tidak dapat ditentukan, maka lebih tepat bila kita menyebutnya sebagai hubungan prediktif: Berdasarkan nilai variabel independent tertentu, dapatkah kita memprediksi besarnya variabel dependent?
a.d.5.Menaksir Parameter-parameter dari Model Ekonometri yang Dipilih
Berdasarkan
data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-parameter dari model
ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita memperoleh angka-angka (hasil taksiran) dari kedua parameter ini? Ini akan menjadi focus bahasan di Bagian II, dimana kita mengembangkan metode yang cocok, terutama metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least-square/OLS).
Dengan OLS kita mendapat persamaan yang masih merupakan taksiran dari model sebelumnya. Ini ditandai dengan “^” pada variabel dependentnya. Taksiran atas μ disebut sisa atau residual.
Garis regresi yang ditaksir, menyatakan hubungan antara variabel independent rata-rata dan variabel dependent.
Ad.6 Memeriksa Kecocokan Model : Pengujian Spesifikasi Model
Perlu
kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-akibat;
teori yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau lebih variabel bebas memiliki hubungan dengan variabel tidak bebas.
Pada
tahap ini kita akan membuat regresi linear berganda dan kemudian juga
membuat penaksiran empiris atas model yang ada pada langkah sebelumnya
menggunakan metode OLS.
Maka
model mana yang akan kita pilih, model pada langkah yang ke-6 ini atau
model yang pada langkah ke-5 tadi? Karena model persamaan pada langkah
ke-6 ini telah mencakup model yang ada pada langkah sebelumnya, maka
kita pilih model pada langkah ke-6 ini.
Lalu
kita akan berhenti sampai mana? Variabel-variabel lain bisa jadi
tersedia, namun kita mungkin tidak ingin memasukkan semua variabel
tersebut ke dalam model karena tujuan pengembangan model ekonometri
bukan untuk menangkap realitas secara keseluruhan, melainkan hanya
segi-segi yang penting saja. Bila kita memasukkan semua variabel yang
mungkin ke dalam model regresi, model tersebut akan menjadi susah
dipakai dan sangat tidak praktis. Model yang dipilih akhirnya haruslah
yang merupakan replika yang cukup masuk akal dari realitas yang
sesungguhnya.
a.d.7.Menguji Hipotesis yang Dihasilkan dari Model
Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin ingin melakukan pengujian hipotesis.
Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengetahui apakah model yang ditaksir
masuk akal dari sisi ilmu ekonomi dan apakah hasil yang diperoleh cocok
dengan teori ekonomi yang mendasarinya.
a.d.8.Menggunakan Model untuk Melakukan Prediksi atau Peramalan
Model yang kita taksir akan kita gunakan untuk prediksi atau peramalan.
Nantinya kita akan dapat membandingkan nilai prediksi dengan nilai
aktual yang tersedia. Selisih antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu kita akan berusaha agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin.
TABEL 1.1
TINGKAT
PARTISIPASI ANGKATAN KERJA SIPIL (TPAKS), ANGKA PENGANGGURAN SIPIL
(APS), DAN RATA-RATA PENGHASILAN RIEL PER JAM (RPJ82)* DI AS UNTUK
PERIODE 1980-2002
Tahun TPAKS (%) APS (%) RPJ82 (US$)
1980 63,8 7,1 7,78
1981 63,9 7,6 7,69
1982 64,0 9,7 7,68
1983 64,0 9,6 7,79
1984 64,4 7,5 7,80
1985 64,8 7,2 7,77
1985 65,3 7,0 7,81
1987 65,6 6,2 7,73
1988 65,9 5,5 7,69
1989 66,5 5,3 7,64
1990 66,5 5,6 7,52
1991 66,2 6,8 7,45
1992 66,4 7,5 7,41
1993 66,3 6,9 7,39
1994 66,6 6,1 7,40
1995 66,6 5,6 7,40
1996 66,8 5,4 7,43
1997 67,1 4,9 7,55
1998 67,1 4,5 7,75
1999 67,1 4,2 7,86
2000 67,2 4,0 7,89
2001 66,9 4,8 7,99
2002 66,6 5,8 8,14
Ket:
*RPJ82 menyatakan rata-rata penghasilan perjam berdasarkan harga konstan tahun 1982
Langkah Contoh
1.Pernyataan Teori Hipotesis Tenaga Kerja Bertambah/Berkurang
2.Pengumpulan Data Tabel 1.1
3.Model Matematis untuk Teori TPAKS = B1 + B2APS
4.Model Ekonometri untuk Teori TPAKS = B1 + B2APS + u
5.Penaksiran Parameter TPAKS = 69,9963 – 0,6513APS
6.Periksa Kecocokan Model TPAKS= 80,9 – 0,67APS – 1,4RPJ82
7.Pengujian Hipotesis B2 < 0 atau B2 > 0
8.Prediksi/Peramalan Berapa besar TPAKS, pada nilai APS dan RPJ92 tertentu?
REFERENSI:
0 komentar:
Posting Komentar