Dalam pembicaraan tentang teknik pengambilan sampel, perlu kita
memahami tentang istilah – istilah yang berhubungan dengannya, karena
hal itu mutlak harus diketahui untuk menghindari adanya kerancuan.
Pengertian tentang istilah dalam tulisan ini paling banyak diambil dari
Earl R. Babbie ( 1979 ) dalam karyanya yang berjudul the Practice of
Social Research, dengan beberapa perubahan yang sudah dissuaikan oleh
Indonesia. Beberapa isttilah yang disajikan, adalah :
Elemen atau Unsur
Elemen atau unsure adalah suatu unit yang memberikan informasi yang
dibutuhkan serta menjadi dasar daripada analisis. Sebagai contoh,
keluarga, kelompok social, organisasi, kota, Negara.
Universe
Universe adalah kumpulan daripada seluruh unsur – unsur yang
ditentukan didalam survey tertentu. Sebagai contoh apabila individu
orang Indonesia adalah unsure daripada suatu survey, maka semua orang
Indonesia adalah universe.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan daripada unit – unit analisis yang memiliki
spesifikasi atau cirri – cirri tertentu. Apabila orang Indonesia adalah
universe bagi suatu survey, gambaran tentang populasi akan memasukkan
definisi unsure orang Indonesia dan waktu yang menunjuk kapan waktu
suatu studi dilakukan.
Populasi Survei
Populasi survey adalah kumpulan unsure – unsure yang dipilih secara
nyata dari sampel survey. Mengingat kembali bahwa suatu populasi adalah
spesifikasi dari universe. Namun demikian, kita tidak dapat menjamin
bahwa setiap unsure yang memenuhi definisi memiliki kesempatan untuk
dipilih sebagai anggota sampel. Atau dengan kata lain populasi survey
adalah kumpulan daripada unsure – unsure dari sampel yang terpilih.
Unit Pengambilan Sampel
Suatu unit pengambilan sampel addalah unsure atau seperangkat unsure
yang dipertimbangkan untuk dipilih didalam berbagai langkah pengambilan
sampel.
Kerangka Pengambilan Sampel ( Sampling Frame )
Kerangka pengambilan sampel adalah daftar keseluruhan dari unit – unit
pengambilan sampel darimana sampel atau sejumlah tahapan sampel,
diambil. Misalnya suatu sampel yang sederhana siswa – siswa diambil dari
buku induk siswa, maka buku induk itu adalah kerangka pengambilan
sampel atau sampling frame.
Unit Pengamatan
Sebuah unit pengamatan atau unit pengumpulan data adalah suatu unsure
atau kumpulan unsure – unsure dari informasi yang dikumpulkan. Sebagai
contoh, apabila seorang peneliti mewawancarai seorang kepala keluarga
untuk memperoleh informasi tentang seluruh anggota keluarga, maka kepala
keluarga adalah unit pengamatan, sedangkan anggota keluarganya adalah
unit analisis.
Keuntungan mengambil sampel adalah:
- Menghemat tenaga, waktu dan biaya
- Memudahkan peneliti
- Survei adalah suatu kegiatan pada suatu waktu tertentu, maka kita dapat membandingkan pendapat para responden. Pengaruh waktu yang berjalan belum ada.
- Bila meneliti sejumlah besar populasi, penggunaan sejumlah besar pewawancara tidak dapat dihindarkan, padahal semakin banyak jumlah pewawancara, semakin besar pula kesalahan yang dimungkinkan.
- Bila menggerakkan sejumlah besar tenaga pwawancara maka kita membutuhkan sejumlah besar pengawas.
- Dengan sampel dimungkinkan mencapai laju response yang lebih besar dibandingkan dripada menliti seluruh populasi.
Jenis Sampling
Ada dua jenis metode dalam pengambilan sampel, yang pertama yaitu
metode penarikan sampel probabilitas ( probability sampling ). Pada
jenis ini, peluang terpilihnya masing – masing responden diketahui. Dan
yang kedua adalah non probabilitas ( nonprobability sampling ). Pada
jenis kedua ini kemungkinan terpilihnya dari setiap responden anggota
populasi tidak diketahui.
Jenis – Jenis Sampling Probabilitas:
1. Random Sampling ( Penarikan Sampel Secara Acak )
Di dalam sampel acak setiap anggota populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Kemungkinan untuk menjadi anggota sampel berlaku bagi semua individu –individu terlepas dari persamaan – persamaan atau perbedaan – perbedaan selama mereka menjadi anggota populasi.
2. Systematic Sampling ( Penarikan Sampel Secara Sistematik )
Penarikan sampel secara sistematik bisa dipakai bilamana unit – unit populasi trdaftar secara acak. Cara ini sangat sederhana dalam arti kita tidak perlu memerlukan banyak tenaga untuk memilih anggota sampel.
Penarikan sampel secara sistematik bisa dipakai bilamana unit – unit populasi trdaftar secara acak. Cara ini sangat sederhana dalam arti kita tidak perlu memerlukan banyak tenaga untuk memilih anggota sampel.
3. Stratified Random Sampling ( Penarikan Sampel Secara Acak Berstrata )
Strata yang berarti tata berjenjang, walaupun kata stratum memiliki arti jenjang, namun dalam metode pengambilan sampel acak berstrata dapat diterapkan bagi setiap pembagian golongan sampel, lepas dari golongan itu berjenjang atau tidak. Yang penting kelompok – kelompok didalm populasi atau subpopulasi itu tidak ovelap, tumpang tindih dan masing – masing dapat dipisahkan secara esklusif, artinya tidak bisa terjadi satu unit sampel dapat tergolongan atau muncul didalam dua kelompok yang berbeda.
Strata yang berarti tata berjenjang, walaupun kata stratum memiliki arti jenjang, namun dalam metode pengambilan sampel acak berstrata dapat diterapkan bagi setiap pembagian golongan sampel, lepas dari golongan itu berjenjang atau tidak. Yang penting kelompok – kelompok didalm populasi atau subpopulasi itu tidak ovelap, tumpang tindih dan masing – masing dapat dipisahkan secara esklusif, artinya tidak bisa terjadi satu unit sampel dapat tergolongan atau muncul didalam dua kelompok yang berbeda.
4. Cluster ampling ( Penarikan Sampel Dengan Cara Berumpun )
Penarikan sampel dengan cara ini pada hakekatnya sama dengan pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa setiap unit sampelnya adalah kumpulan atau cluster daripada unsure – unsurnya.
Penarikan sampel dengan cara ini pada hakekatnya sama dengan pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa setiap unit sampelnya adalah kumpulan atau cluster daripada unsure – unsurnya.
5. Area Sampling
Cluster sampling juga dapat disebut area sampling. Istilah ini dipakai bila kerangka sampelnya tersusun berdasarkan pada wilayah tertentu yang luas. Area sampling umumnya dipakai bila kita tidak mungkin dan tidak praktis untuk menyusun kerangka pengambilan sampel ( sampling frame ) yang meliputi suatu daerah yang luas.
Cluster sampling juga dapat disebut area sampling. Istilah ini dipakai bila kerangka sampelnya tersusun berdasarkan pada wilayah tertentu yang luas. Area sampling umumnya dipakai bila kita tidak mungkin dan tidak praktis untuk menyusun kerangka pengambilan sampel ( sampling frame ) yang meliputi suatu daerah yang luas.
Jenis – Jenis Sampling Nonprobabilitas:
1. Convenience Sampling atau Accidental Sampling
Didalam cara pengambilan sampel dengan cara ini penelitian semata – mata memilih siapa saja yang dapat diraih pada saat penelitian diadakan sebagai respondennya.
2. Quota Sampling
Cara pengambilan sampel dengan cara quota sebenernya sama dengan cara pengambilan sampel dengan brstratifikasi, Stratified Sampling. Didalam cara pengambilan sampel dengan cara quota ini, peneliti menentukan strata apa yang relevan untuk diteliti. Namun perlu diingat disini, pengertian strata bukan hanya berarti lapisan saja, tetapi dalam arti yang luas, sesuai engan apa yang sudah diperbincangkan dalam stratified sampling.
3. Dimensional Sampling
Cara pengambilan sampel dengan teknik ini adalah pada dasarnya ialah bentuk multidimensional daripada quota sampling. Jalan pikiran cara pengambilan sampel dengan cara ini ialah mengkhususkan seluruh dimensi – dimensi atau variable –variabel yang dijadikan minat didalam penelitian yang ada didalam populasinya dan merasa yakin bahwa setiap kombinasi dari dimensi – dimensi terwakili paling tidak oleh satu kasus.
4. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah penarikan sampel bertahap yang makin lama respondennya makin membesar. Penarikan model ini biasa diibaratkan dengan sebuah bola salju yang semula adalah keciil berkembang menjadi membesar seraya dia menggelinding dari bukit.
Snowball sampling adalah penarikan sampel bertahap yang makin lama respondennya makin membesar. Penarikan model ini biasa diibaratkan dengan sebuah bola salju yang semula adalah keciil berkembang menjadi membesar seraya dia menggelinding dari bukit.
5. Extreme or Deviant Case Sampling ( Pengambilan Sampel Terhadap Kasus – Kasus Ekstrim atau Menyimpang )
Pengambilan sampel yang sperti ini menitikberatkan pada kasus – kasusyang kaya informasi karena kasus – kasus tersebut memiliki cirri – cirri yang tidak biasa atau cirri yang istimewa dalam hal – hal tertentu.
Pengambilan sampel yang sperti ini menitikberatkan pada kasus – kasusyang kaya informasi karena kasus – kasus tersebut memiliki cirri – cirri yang tidak biasa atau cirri yang istimewa dalam hal – hal tertentu.
6. Maximum Variation Sampling ( Pengambilan Sampel Variasi Maximum )
Strategi pengambilan sampel variasi maksimum dimaksudkan untuk dapat menangkap atau menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui informasi yang silang menyilang dari berbagai tipe responden.
Strategi pengambilan sampel variasi maksimum dimaksudkan untuk dapat menangkap atau menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui informasi yang silang menyilang dari berbagai tipe responden.
7. Pengambilan Sampel Homogen
Pengambilan sampel ini berlawanan dngan pengambilan sampel variasi maksimum. Maksud dari pengambilan sampel homogen adalah untuk menggambarkan sejumlah kekhususan sub kelompok scara mendalam.
Pengambilan sampel ini berlawanan dngan pengambilan sampel variasi maksimum. Maksud dari pengambilan sampel homogen adalah untuk menggambarkan sejumlah kekhususan sub kelompok scara mendalam.
8. Typical Case Sampling ( Pengambilan Sampel Tipikal )
Dalam upaya peneliti untuk meggambarkan sebuah program atau peserta dari program pada orang yang belum terbiasa dengan program tersebut dapat dibantu dngan cara memberikan gambaran tentang profil kualitatif dari satu kasus atau lebih yang bersifat tipikal.
Dalam upaya peneliti untuk meggambarkan sebuah program atau peserta dari program pada orang yang belum terbiasa dengan program tersebut dapat dibantu dngan cara memberikan gambaran tentang profil kualitatif dari satu kasus atau lebih yang bersifat tipikal.
9. Critical Case Sampling ( Pengambilan Sampel Kritis )
Strategi pengambilan sampel kritis ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan melalui kasus – kasus yang dianggap kritis. Kritis disini yang dimaksudkan adalah istimewa, baik karena keunggulannya maupun keterbelakangannya.
Strategi pengambilan sampel kritis ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan melalui kasus – kasus yang dianggap kritis. Kritis disini yang dimaksudkan adalah istimewa, baik karena keunggulannya maupun keterbelakangannya.
10. Criterion Sampling ( Pengambilan Sampel Berkriteria )
Dasar pemikiran pengambilan sampel dengan teknik ini adalah untuk meninjau ulang dan mempelajari kembali seluruh kasus yang telah memenuhi criteria penting yang telah ditentukan.
Dasar pemikiran pengambilan sampel dengan teknik ini adalah untuk meninjau ulang dan mempelajari kembali seluruh kasus yang telah memenuhi criteria penting yang telah ditentukan.
Daftar Pustaka
• Y. Slamet. Metode Penelitian Sosial. 2006. Sebelas Maret University Press. Solo
• Prof. Dr. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. 2010. Alfabeta. Bandung
• Drs. H. M. Djunaidi Ghony. Dasar – Dasar Penelitian Kualitatif. 1997. PT. Bina Ilmu. Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar