Pengertian: Menurut Sansubar Saleh, Indeks tertimbang merupakan angka indeks
yang mencerminkan pentingnya suatu angka penimbang (bobot atau weight)
terhadap angka-angka lainnya, sedangkan pemberian bobot angka penimbang
tersebut ditentukan berdasarkan pentingnya barang/ komoditi tersebut
secara subyektif. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks
tertimbang : I = [(ΣPn x W) / (ΣPo x W)] x 100%.
Terkait dengan indeks tertimbang, disamping menggunakan angka penimbang
secara subyektif dapat juga memperhatikan kuantitas atau jumlah barang
sebagai pengganti angka penimbang tersebut, sehingga sering disebut
dengan Indeks Kuantitas. Dalam menghitung indeks kuantitas tersebut
variabel yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan adalah
kuantitas dari masing-masing komoditi. Secara umum indeks kuantitas
dapat dihitung dengan lima model, yaitu Indeks Laspeyres, Indeks
Paasche, Indeks Drobisch, Indeks Fisher dan Indeks Edgeworth.
Indeks Laspeyres, yaitu model penghitungan indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang. Dirumuskan : IL = [(ΣPn x Qo) / (ΣPo x Qo)] x 100%
Indeks Paasche, yaitu model penghitungan indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun ke-n (Qn) sebagai faktor penimbang. Dirumuskan : IP = [(ΣPn x Qn) / (ΣPo x Qn)] x 100%.
Indeks Drobisch, merupakan kombinasi dari Indeks Laaspeyres dengan Indeks Paasche atau rata-rata dari kedua indeks tersebut. Indeks Drobisch ini untuk memperkecil perbedaan dari Indeks Laaspeyres dan Indeks Paasche. Dirumuskan : ID = (IL + IP)/2.
Indeks Fisher, merupakan rata-rata dari Indeks Laaspeyres dan Indeks Paasche, tetapi dengan jalan mengakarkan hasil perkalian kedua indeks tersebut. Dirumuskan : IF = √(IL x IP).
Indeks Edgeworth, yaitu model penghitungan indeks dengan menjumlahkan kuantitas dari tahun ke-n dengan kuantitas tahun dasar atau (Qo + Qn) dan digunakan sebagai faktor penimbang. Dirumuskan : IL = [(ΣPn x (Qn + Qo)) / (ΣPo x (Qn + Qo))] x 100%
Contoh :
Tabel. Perkembangan Komoditi tahun 2001 – 2002
Indeks Laspeyres, yaitu model penghitungan indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang. Dirumuskan : IL = [(ΣPn x Qo) / (ΣPo x Qo)] x 100%
Indeks Paasche, yaitu model penghitungan indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun ke-n (Qn) sebagai faktor penimbang. Dirumuskan : IP = [(ΣPn x Qn) / (ΣPo x Qn)] x 100%.
Indeks Drobisch, merupakan kombinasi dari Indeks Laaspeyres dengan Indeks Paasche atau rata-rata dari kedua indeks tersebut. Indeks Drobisch ini untuk memperkecil perbedaan dari Indeks Laaspeyres dan Indeks Paasche. Dirumuskan : ID = (IL + IP)/2.
Indeks Fisher, merupakan rata-rata dari Indeks Laaspeyres dan Indeks Paasche, tetapi dengan jalan mengakarkan hasil perkalian kedua indeks tersebut. Dirumuskan : IF = √(IL x IP).
Indeks Edgeworth, yaitu model penghitungan indeks dengan menjumlahkan kuantitas dari tahun ke-n dengan kuantitas tahun dasar atau (Qo + Qn) dan digunakan sebagai faktor penimbang. Dirumuskan : IL = [(ΣPn x (Qn + Qo)) / (ΣPo x (Qn + Qo))] x 100%
Contoh :
Tabel. Perkembangan Komoditi tahun 2001 – 2002
omoditi
|
P.01
|
P.02
|
Q.01
|
Q.02
|
PoQo
|
PnQo
|
PoQn
|
PnQn
|
A
|
10
|
12
|
100
|
120
|
1.000
|
1.200
|
1.200
|
1.440
|
B
|
42
|
43
|
80
|
85
|
3.360
|
3.440
|
3.570
|
3.655
|
C
|
12
|
14
|
50
|
60
|
600
|
700
|
720
|
840
|
D
|
14
|
16
|
70
|
75
|
980
|
1.120
|
1.050
|
1.200
|
E
|
25
|
27
|
60
|
80
|
1.500
|
1.620
|
2.000
|
2.160
|
F
|
17
|
20
|
40
|
50
|
680
|
800
|
850
|
1.000
|
JUMLAH
|
8.120
|
8.880
|
9.390
|
10.295
|
Berdasarkan tabel di
atas, untuk mencari indeks tahun 2002 dengan tahun dasar 2001 dengan
model Indeks Laspeyres (IL), Indeks Paasche (IP), Indeks Drobisch (ID),
Indeks Fisher (IF) dan Indeks Edgeworth (IE) adalah sebagai berikut :
IL = (8.880 / 8.120) x 100% = 109,35%IP = (10.295 / 9.390) x 100% = 109,63%
ID = (109,35% + 109,63%) / 2 = 109,49%
IF = √(109,35% + 109,635) = 109,49%
Perkembangan Komoditi tahun 2001 – 2002
Komoditi
|
P.01
|
P.02
|
Q.01
|
Q.02
|
Q.01+Q.02
|
P.01(Q.01+Q.02)
|
P.02(Q.01+Q.02)
|
A
|
10
|
12
|
100
|
120
|
220
|
2.200
|
2.640
|
B
|
42
|
43
|
80
|
85
|
165
|
6.930
|
7.095
|
C
|
12
|
14
|
50
|
60
|
110
|
1.320
|
1.540
|
D
|
14
|
16
|
70
|
75
|
145
|
2.030
|
2.320
|
E
|
25
|
27
|
60
|
80
|
140
|
3.500
|
3.780
|
F
|
17
|
20
|
40
|
50
|
90
|
1.530
|
1.800
|
JUMLAH
|
17.510
|
19.175
|
Indeks Berantai merupakan salah satu
metode penghitungan angka indeks dengan tahun dasar yang digunakan
adalah tahun sebelumnya (tahun dasarnya = t – 1) atau dengan kata lain
tidak menggunakan tahun dasar dengan tahun tertentu saja. Misalnya jika
akan menghitung indeks untuk tahun 2000 maka tahun dasarnya tahun 1999,
indeks untuk tahun 2001 tahun dasarnya tahun 2001, indeks untuk tahun
2002 tahun dasarnya tahun 2001 dan seterusnya. Indeks Berantai ini
digunakan untuk menghadapi keadaan yang tidak stabil atau terjadi
fluktuasi dalam perekonomian yang cukup besar. Disamping itu, indeks
berantai ini juga sangat bermanfaat untuk melihat perkembangan harga
dalam hubungan dengan analisis Benefit and Cost Ratio.
Tahun
|
Harga
|
Indeks Berantai
|
Keterangan
|
1997
|
100
|
-
|
-
|
1998
|
150
|
(150 / 100) x 100% = 150 %
|
Naik 50 %
|
1999
|
180
|
(180 / 150) x 100% = 120 %
|
Naik 20 %
|
2000
|
220
|
(220 / 180) x 100% = 122,22 %
|
Naik 22,22 %
|
2001
|
250
|
(250 / 220) x 100% = 113,64 %
|
Naik 13,64 %
|
2002
|
300
|
(300 / 250) x 100% = 120 %
|
Naik 20 %
|
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apa itu Angka Indeks ??
Arti Dan Kegunaan Angka Indeks
Angka indeks merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama
(produksi, ekspor dan sebagainya) dalam dua waktu yang berdeba. Kegiatan
yang sama tersebut dibandingkan dengan tujuan untuk melihat kemajuan
atau kemunduran dari kegiatan tersebut. Jadi, tujuan untuk membuat angka
indeks adalah mengukur secara kuantitaif terjadinya sebuah perubahan
dalam dua waktu yang berlainan. Misalnya indeks biaya hidup untuk
mengukur perkembangan tingkat inflasi, indeks produksi untuk mengetahui
perubahan yang terjadi dalam kegiatan produksi.
Siapa saja yang ingin mengetahui maju mundurnya sebuah kegiatan, seperti
ahli ekonomi, pejabat pemerintah, manajer perusahaan lebih senang
menggunakan indeks, karena angka indeks mampu memonitor dan mengevaluasi
setiap kegiatan.
Dalam membuat angka indeks diperlukan dua macam waktu yaitu waktu dasar
dan wakyu yang bersangkutan atau waktu yang sedang berjalan. Waktu dasar
adalah waktu dimana suatu kegiatan untuk dasar perbandingan, sedangkan
waktu yang bersangkutan adalah waktu dimana suatu kegiatan akan
diperbandingkan terhadap kegiatan pada waktu dasar.
Indeks Harga Relatif Sedehana dan Agregatif
Indeks harga relatif sederhana adalah indeks yang terdiri dari satu
macam barang saja, misalnya indeks produski beras, indeks produksu ikan,
indeks harga ikan, dll. Indeks agregatif adalah indeks yang terdiri
dari beberapa barang (kelompok barang), misalnya indeks harga hidup,
indeks harga bahan makanan, dll.
Rumus indeks harga relatif :
Sedangkan rumus untuk indeks produksinya adalah
Dimana :
Indeks Produksi Agregatif Tidak Tertimbang
Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
Rumus indeks agregatif di atas dapat dipergunakan untuk menghitung
indeks harga/produksi agregatif asalkan barang-barang mempunyai satuan
yang sama. Contoh : beras, tepung, dan jagung satuannya berupa kg.
Indeks Agregatif Tertimbang
Indeks Tertimbang adalah indeks yang dalam pembuatannya telah
dipertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi naik turunnya angka
indeks tersebut. Timbangan yang akan dipergunakan untuk pembuatan
indeks biasanya adalah kepentingan relatif dan hal-hal yang ada
hubungannya/pengaruhnya terhadap naik turunya indeks tersebut. Contoh :
indeks agregatif tertimbang adalah indeks biaya hidup.
Indeks rata-rata Harga Relatif
dimana n : banyaknya jenis barang.
Beberapa Jenis Rumus Indeks Agregatif Tertimbang:
1. Indeks Laspeyres
disebut rumus Indeks Harga Agregatif Tertimbang
disebut rumus Indeks Produksi Agregatif Tertimbang
2.Indeks Paaasche
disebut rumus Indeks Harga Agregatif Tertimbang
disebut rumus Indeks Produksi Agregatif Tertimbang
3. Indeks Ideal atau Irving Fisher Index
4. Indeks Drobisch
5. Indeks Marshal-Edgeworth
Catatan:
- Rumus Laspeyres, baik dalam praktek tapi lemah dalam teori sedangkan rumus Paasche baik dalam teori tapi lemah dalam praktek.
- Rumus Irving-Fisher, Marshal-Edgeworth dan Drobisch menghasilkan indeks yang hampir sama besarnya.
- BPS, dalam mengitung Inflasi menggunakan rumus Laspeyres dalam indeks Harga Biaya Hidup maupun Indeks Harga Konsumen.
6. Indeks Harga Relatif tertimbang berdasarkan rumus Laspeyres dan Paasche:
7. Indeks Walsh
8. Indeks Berantai
dimana:
produksi barang pada waktu t
produski barang pada waktu 0
0 komentar:
Posting Komentar